Jumat, 23 Maret 2012

FF SS501/KARA YSY Couple "Out The Club" [OneShoot]

FF SS501/KARA YSY Couple "Out The Club" [OneShoot]


Annyeong Haseyooo!!
Rarra Comeback lagi dengan FF Oneshoot... ekekkek xD

wahh mianhae... >O

Tadinya mau bikin special birthday saengi tapi ada kendala... aku sakit lama jadi FF ini terbengkalai jadi nge-publishnya gak ON TIME ... #digamparrr xD

Ya, walaupun gak ada sangkut pautnya ma birthday... Tapi FF ini ku persembahkan buat saengi oppa!
saengil chukkaeyo oppakyu!! xD moga makin ganteng n pipinya tambah chubby lagi! hahah :Daku baru pertama bikin FF pairingnya ama KARA ... heheheu xDtak apa coba-coba... hohohoo :D

Udah deh.. langsung aja walaupun aku kurang PD sama FF ini,,,

Enjoy READ !! ^_^ 

***** SS501 & KARA *****

FF SS501/KARA YSY Couple “Out The Club” Special Birthday  [OneShoot]

Title : Out The Club
Author : Rarra Triple’syeongwonhi LupphBabyjun
Genre: Romance

Cast:
SS501 Heo Young Saeng
KARA Han Seung Yeon
Yoo Seung Ho



*****

I Can’t left you behind, I can’t let you go with him…
When I close my eyes… The person I see is you… When I opened my eyes, The person I see is you…
But you did not look at me… Do you know? My love is deeper than anyone else …

                “Seung Yeon-ah…. Kau mau ‘kan… Menemani oppa ke Club…?” Tanya Seung Ho.
                “O-Oppa… Tapi aku tidak pernah ke sana sebelumnya…” Seung Yeon menggeleng lemah.
                “Gwenchana, Seung Yeon-ah… Kau tidak mau mengabulkan permintaan namja chingumu sendiri??”
                “A-Aniya… bukan seperti itu… Aku ini hanya mahasiswa tingkat satu yang tidak tahu apa-apa... aku bahkan belum tahu dunia luar…”
                “Maka dari itu oppa akan mengenalkan dunia luar kepadamu…”
                “Oppa…”
“Jangan Khawatir…  Kau akan aman denganku. Kalau begitu cepatlah, oppa akan menunggumu mengganti pakaianmu…”
                “Hajiman… Seung Ho oppa….”
                “Sudah cepat gunakan Gaun itu…”
 “Mengapa aku harus memakai gaun dengan rok mini seperti ini?? Aku tidak biasa menggunakannya. Tapi aku tidak bisa menolak keinginan Seung Ho oppa… karena aku sudah mencintainya… dan aku adalah yeoja chingunya….”Guman Seung Yeon dalam hati.

Seung Yeon yang sudah selesai mengganti pakaiannya pun menghampiri Seung Ho, namja chingunya.

“Wah…. Kau terlihat sangat cantik, Seung Yeon -ah!” Ucap Seung Ho sambil mengedipkan mata kanannya.
“Gomawo oppa….” Ucap Seung Yeon tersipu malu.
“Kajja… Kita akan bersenang-senang di sana… Ayo kita pergi.” Ajak Seung Ho sambil memeluk lengan kiri Seung Yeon.

                Seung Yeon berjalan berdampingan dengan Seung Ho memasuki Club. Suasana riuh begitu terasa di langkah pertama mereka. Lautan manusia di depan mereka sedang menikmati alunan musik, di atas panggung berdiri seorang namja yang sedang menyanyikan sebuah lagu sembari melakukan dance. Seung Yeon tidak terlalu memperhatikan sekitarnya, ia hanya terus saja sibuk dengan tas untuk menutupi roknya.

                “Seung Yeon -ah… Bagaimana menurutmu? Tempat ini menyenangkan bukan?” Ucap Seung Ho sambil membelai rambut Ji Yun Lembut.
                “Err… Ne oppa…”
                “Duduklah disini ya, oppa akan membawakanmu minuman…”
                “Geurae…”

                Dengan langkah canggung Seung Yeon duduk di kursi bar itu, ia hanya heran melihat kesekelilingnya benar-benar sesuatu hal yang tidak biasa untuknya.

* Seung Yeon Pov*

                Tempat aneh macam apa ini?? Aigoo! Mengapa Seung Ho oppa membawaku ke club! Tapi untuk apa juga aku menyetujuinya?? Stupid Girl Seung Yeon -ah!

                Aku melihat kesekelilingku dan ternyata ada seorang namja yang sedang melakukan dance sambil bernyanyi di atas panggung. Suasana benar-benar meriah. Wow… Suara dan gerakannya keren sekali, tapi ia memakai kacamata hitam aku tidak bisa melihat wajahnya.


Go let it go let it neukkyeojini now
Let it talk let it talk let it neukkyeojini higher
Let it go let it go neukkyeojini deep in low
Feel me rockin you rockin you rockin you rockin you

Momi ganeun daero go ! Naege momeul matgyeo go ! Sorijilleo let it go !
Wanna wanna get u baby
Oh ! Momi ganeun daero go ! Naege momeul matgyeo go !
Ije dwaesseo out the club !

Mwo-ya?? Mengapa dia menunjukku?? Aniya.. mungkin hanya perasaanku saja. Tapi aku terbawa suasana, penampilannya benar-benar fantastis.

If u ain't gonna dance get ya... Out the club get ya out the club get ya out the club
If u ain't gonna dance get ya... Out the club get ya out the club get ya out the club

Momi ganeun daero go ! Naege momeul matgyeo go ! Sorijilleo let it go !
Wanna wanna get u baby
Oh ! Momi ganeun daero go ! Naege momeul matgyeo go !
Ije dwaesseo out the club !



Ia selesai melakukan performancenya… dan seluruh audience yang berada disini bertepuk tangan dengan meriah. Yeoja-yeoja berteriak histeris. Hee?? Sekarang namja itu tersenyum kearahku? What the hell with him?? Tapi dari pada itu, dimana Seung Ho oppa?

                Aku mencari sosok Seung Ho oppa di sekelilingku tapi aku tidak melihatnya. Aku sangat tidak senang berada di  Club ini, mungkin ini terlalu mendadak. Aku beranjak dari kursiku dan menoleh kebelakang, ternyata Seung Ho oppa ada disana. Aku akan memanggilnya.

*Seung Yeon Pov End*

                “Oppaa…” Seung Yeon melambaikan tangannya agar Seung Ho menemukannya. Tapi suara Ji Yun seolah tertelan ke perut bumi.

                Seorang Yeoja menghampiri Seung Ho, dan di depan mata Seung Yeon … Yeoja itu memeluk erat Seung Ho dan mencium bibir kekasih Seung Yeon itu tanpa rasa ragu sedikitpun. Seung Yeon yang melihatnya hanya terdiam membatu di tempatnya berdiri.

                “Seung Ho oppa…” Lirih Seung Yeon, hatinya bergemuruh melihat namjachingunya sendiri.
                “Ini bukan tempat yang sesuai untukmu…!” Sergah seorang namja.
                “……”Seung Yeon tidak menanggapinya.
                “Stop it, You stupid girl!” Ucap namja itu geram. Ia tiba-tiba menarik lengan Seung Yeon untuk pergi dari tempat itu.
                “Hya! Nuguseyo??! Kau akan membawaku kemana? Lepaskan!!” Ucap Seung Yeon memberontak.
                “Seung Yeon -ssi… mengapa kau berada di tempat seperti ini…?”
                “Sudahlah tinggalkan aku sendiri, aku mau pulang saja…”
                “Ini sudah malam tidak baik seorang yeoja berkeliaran sendiri.” Namja itu mengajak Seung Yeon berjalan ke taman yang tidak jauh dari club itu. Seung Yeon tidak menolaknya ia hanya melamun dengan tatapan yang kosong.

                Seung Yeon masih sibuk dengan pikirannya sendiri, ia mungkin shock dengan kejadian yang menimpanya secara mendadak ini. Dia hanya diam dan menatap lurus kedepan di bangku taman itu.

                “Jangan melamun terus!” Ucap namja itu sambil menyodorkan Coklat panas.
                Seung Yeon meraihnya, “Tapi… Kau ini siapa?”
                “Mmm… Kau tidak akan tahu aku siapa… tapi aku tahu kau siapa… Kau Han Seung Yeon Mahasiswi Tingkat Satu, Jurusan Bahasa Inggris dari Myeonggi University. Dulu kau berasal dari SMA Hyundai.”
                “Mengapa kau mengetahuinya??”
                “Itu tidak penting…” Namja itu tersenyum manis. “Sekarang aku baru bisa bertindak setelah melihatmu di lukai olehnya. Ha!” Raut wajahnya berubah dari sebelumnya.
                “Siapa namamu??”
                “Aku…? Namaku Heo Young Saeng… Aku mahasiswa tingkat 3 di Jodai University.” Young Saeng melepas kacamata hitamnya dan tersenyum manis kepada Seung Yeon.
                “Kau, seorang mahasiswa tingkat tiga!? Dan tadi berada di club juga kan??”
                “Karena aku bekerja disana… Dan Seung Ho namjachingumu itu sudah sering kulihat setiap hari datang dengan yeoja yang berbeda… hari ini aku sangat terkejut melihatmu bersamanya…”
                “A-Apa…? Setiap hari Seung Ho oppa bersama yeoja yang berbeda?”
                “A.. Aku bukan bermaksud memberitahunya…”
                “Jadi selama ini dia tidak bersungguh-sungguh kepadaku?”  Seung Yeong menatap nanar kearah Young Saeng. “Ah aku tahu! Yeoja tadi.. dia adalah Yeoja tercantik di tingkat dua… tak heran dia mengincarnya… Seung Ho oppa benar-benar… Nappeun Namja!!” Seung Yeon tertunduk meremas rok mininya.
                Young Saeng duduk di samping Seung Yeon, “Aku sudah cukup memahamimu…” Young Saeng melepas jas yang ia kenakan dan ia menggunakannya kepada Seung Yeon.
                “Kau memang penuh misteri…” Seung Yeon bicara tanpa menoleh.
                “Apa maksudmu dengan ‘Kau’ ? Seung Yeon -ah… Kau harus memanggilku ‘Oppa’ ! Aku lebih tua darimu bahkan dari Seung Ho…”
                “Hii! Aku baru mengenalmu hari ini… Kau benar-benar aneh! Muncul di hadapanku secara tiba-tiba… apa dengan alasan itu aku memanggilmu oppa??”
                “Hya.. dasar kau ini.” Young Saeng tersenyum kecil. “Menangislah….”
                “Eh?” Seung Yeon menoleh.
                “5 tahun… sudah cukup untuk mengetahui sifatmu…”
                “Apa maksudmu…? Aku tidak ingin menangis!!”
                “Jinjjayo?”
                “U-Untuk apa aku menangisinya? Hah! Sangat konyol…”
                “Aku tahu, Diam … Diam adalah Tangisan Terbesar dari seorang Yeoja… Diam… Padahal di dalam hatimu sedang berteriak… Dan bagiku itu sangat menyakitkan…” Young Saeng menatap menerawang ke langit malam.
                “………” Seung Yeon tidak bergeming.
                “Setidaknya, jangan pikirkan kau menangis untuknya, air matamu tidak pantas untuk namja seperti dia! Tapi menangislah untuk membuang kesedihanmu, menangis untuk dapat tersenyum lagi dengan bahagia… Jika kau menangis karena dia, itu hanya akan membuatnya semakin merasa menang… Sebaliknya… Kau harus tersenyum… kan harus dengan tegar menghadapinya…”
                “Seung Ho oppa… Dia namja yang sangat jahat… Mengapa aku bisa mencintainya?”
                “Sekarang kau harus melupakannya…”
                “Itu sangat sulit…”
                “Jika kau tidak menghapusnya dari pikiranmu, kau akan terus terluka…”
                “Lalu apa yang harus kulakukan?” Tanya Seung Yeon.
                “Aku akan membantumu untuk melupakannya.”

=Keesokan Harinya=

* Seung Yeon Pov*

                “Seung Yeon -ah!!”
                “Seung Ho… Oppa…”
                “Hya…. Mengapa kemarin kau tiba-tiba menghilang, oppa sudah mencarimu kemana-mana?”
                “Aku… Aku hanya tidak betah berada disana…”
                “Bagaimana kau bisa pulang? Kemarin kan tengah malam…”

                Seung Ho oppa… mengapa dia masih bisa bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi?? Dia… Benar-benar jahat! Bad Guy !!!

                “Kemarin aku naik taksi…”
                “Oh Syukurlah, Aku sangat khawatir sekali saatku hubungi, no. ponsel mu tidak aktif…”
                “Gwenchana oppa…”
                “Tapi… Sekarang kita pergi ke club lagi ya? Hari ini, Oppa ingin bersenang-senang bersama mu!”
                “Memangnya kemarin oppa bersenang-senang dengan siapa?”
                “A-Aniya… Oppa langsung pulang begitu tidak melihatmu…”
                “Oh… Jeongmalyo…?”
                “Sudahlah… Sebentar lagi aku akan menjemputmu ya, kau bersiap dulu ya, chagiya…”
                “Ne, Oppa…”

                Aku harus bertahan, aku sangat marah padanya… Aku sangat sakit hati, setelah yang dia lakukan kemarin, bagaimana mungkin aku bisa dengan tenang berhadapan dengannya? Oh My God, What happened to me? Mungkin jika bukan karena Namja itu, aku tidak akan bisa melakukan ini. Tapi aku harus melawannya, aku tidak akan terlihat lemah di depan Seung Ho oppa, akan kubuktikan itu padamu hey, namja misterius!

*Seung Yeon Pov End*

                Jarum jam menunjukan tepat pukul 10 malam, Seung Yeon telah menunggu di depan apartemennya. Beberapa saat kemudian sebuah mobil hitam berhenti di depannya dan itu adalah Seung Ho.

                “Kajja…! Chagy-ah…” Ajak Seung Ho sambil merangkul Seung Yeon.
                “Ne…” Ujar Seung Yeon sedikit risih.

                Akhirnya mereka tiba di Club, Seung Yeon melangkah duluan mendahului Seng Ho yang sedang memarkirkan mobil. Jalanan Seoul pada malam hari masih terlihat sangat ramai.

                Seung Yeon memasuki Club dan seperti kemarin, Young Saeng sudah berdiri di atas panggung, masih dengan lagu yang sama. Seung Yeon duduk di kursi dekat panggung.


Momi ganeun daero go ! Naege momeul matgyeo go ! Sorijilleo let it go !
Wanna wanna get u baby~



                Saat Young Saeng menyanyikan Lyrics itu Young Saeng tersenyum manis kearah Seung Yeon. Sementara Seung Yeon hanya tersenyum kaku menanggapinya.

                “Dasar namja misterius! Ne, Arayo! Aku akan melakukannya sekarang. Tunggu dan lihatlah!” Ucap Seung Yeon pada dirinya sendiri.
                “Seung Yeon-ah…. Kau sudah menunggu lama?” Ucap Seung Ho yang baru saja datang dan duduk di samping Seung Yeon.
                “Ne…”
                “Seung Yeon-ah… Aku…-”
                “Oppa….”
                “Hmm…?”
                “Kita… Kita…. Putus saja… Uri Heyojija…”
                “M-Mwo? Hya~ Seung Yeon-ah ada apa… Mengapa kau tiba-tiba begini…?”
                “Aku sudah tidak tahan lagi dengan sikap oppa…”
                “Waeyo?? Apa salahku?”
                “Kemarin….” Seung Yeon menghembuskan nafasnya. “Kemarin… Aku melihat oppa bersama yeoja lain!”
                “A-Aniya…. Seung Yeon-ah… Kau pasti salah lihat…”
                “Bagaimana mungkin?? Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri… Oppa… Aku benar-benar tidak menyangka… oppa bisa melakukan hal rendah seperti itu…”
                “Kau tidak percaya padaku, Seung Yeon-ah?”
                “Tidak… Bagaimana bisa aku mempercayai oppa setelah oppa mengkhianatiku…”
                “Lalu… Sekarang kau ingin kita putus, baiklah… Aku juga sudah bosan denganmu…” Seung Ho menyeringai.
                “Kau! Benar-benar, Nappeun Namja!!” Seung Yeon mendaratkan telapak tangannya di wajah Seung Ho.

                Pandangan penghuni club itu tertuju pada Seung Ho dan Seung Yeon. Ada yang saling berbisik, ada yang memandang heran, ada juga yang hanya diam dan memperhatikan. Sementara Seung Ho hanya tersenyum setelah memegangi pipinya. Seung Yeon mencoba menahan hatinya agar tidak menangis. Pikirannya kacau karena Seung Ho… Tapi ia berusaha untuk tetap tenang dan berkepala dingin.

                “Kau pasti akan datang lagi padaku… dan akan memohon untuk bersamaku lagi…” Seung Ho menarik kasar lengan kanan Seung Yeon.
                “Lepaskan! Lepaskan aku!” Seung Yeon memberontak.
                “Ketahuilah Seung Yeon-ah… Kau akan menyesali semua ini.” Seung Ho mengangkat dagu Seung Yeon.
                “Kaulah yang akan menyesali semua ini, Seung Ho….!” Young Saeng menepis tangan Seung Ho yang sedang memegang lengan Seung Yeon. “Jangan sentuh Seung Yeon dengan tangan Kejimu itu…”
                “Oh, siapa ini … apa dia namja barumu? Hmm…”
                “Aniya! Seung Ho oppa kau tidak tahu apa-apa…!”
                “Seung Yeon-ah, mengapa kau naif sekali… Apakah kau terpengaruh kata-katanya sehingga kau meninggalkanku… Kau itu yeoja yang bodoh… Cukup menyenangkan bisa mempermainkanmu…” Seung Ho tersenyum satire.
                “Kajja, Seung Yeon-ah!” Young Saeng merangkul bahu Seung Yeon, dan membawanya keluar dari Club.

*Young Saeng Pov*

                Aku membawa Seung Yeon keluar dari Club. Ia hanya diam dan mengikutiku. Kamipun tiba di taman yang sama, taman tempat aku membawanya kemarin. Aku lihat tatapan matanya sendu, tanpa arah dan kosong. Sungguh aku baru pertama kali melihat Seung Yeon Seperti ini.

                “Seung Yeon-ah…?”

GREPP

                Seung Yeon tiba-tiba saja memelukku. Tangannya gemetar, aku bisa merasakannya. Aku membiarkannya, membiarkannya agar meluapkan semua penat yang ada di hatinya. Membiarkannya agar bisa melepas semua bebannya. Biarlah semua kesedihannya ia tumpahkan kepadaku. Biarkanlah pundakku ini di jadikan tempat bersandar untuknya. Menangislah… Menangislah… Han Seung Yeon!

                “Young Saeng… Aku berhasil melakukannya…” Ia menangis hampir membasahi baju yang sedang kukenakan. Anak ini… Masih saja tidak memanggilku oppa.
                “Ya… Kau melakukannya dengan baik…” Aku memebelai pelan rambutnya yang bergelombang.
                “…..” Isaknya yang sempat mereda perlahan pecah menjadi sebuah tangisan. Semakin lama semakin kencang. Gwencaha… Menangislah di sampingku, menangislah bersamaku.
                “Pada akhirnya, yeoja pasti tidak akan bisa menahan perasaannya…”
                “Kau benar… Sekuat apapun aku menahan semua ini, pasti aku…. Kata-katanya itu… sungguh membuat hatiku sakit…” Butir air mata menuruni pipi Seung Yeon. Aku menyeka air matanya dengan ibu jariku.
                “Jangan memperdulikan kata-katanya… kau sama sekali bukan yeoja yang bodoh… kau bukanlah seorang yeoja yang mudah di permainkan…”
                “Benarkah yang kau katakan? Aku tidak ingin di permainkan lagi oleh namja!”
                “Apakah aku terlihat akan mempermainkanmu?!” Aku menarik tangan kanannya dan meletakkannya di dadaku.
                “….!” Seung Yeon tersentak tapi ia tidak bersuara.
                Sekarang, mengapa jadi aku yang merasa berdebar? Ya, tidak heran… selama 5 tahun aku hanya menjadi stalkernya, dan sekarang aku bisa berbicara padanya, bahkan Seung Yeon tepat berada di hadapanku. Tidak heran perasaan seperti ini akan muncul… Jantungku berdetak tak karuan. Tenanglah Heo Young Saeng!
                “Aku merasakannya… Aku percaya padamu… Mysterious Guy!” Seung Yeon Tersenyum manis.
                Itulah yang kutungggu Han Seung Yeon. Aku merindukan senyumanmu itu. Kali ini senyuman itu hanya ditujukan padaku.
                “A-Arasseo… Kau tidak seharusnya menggubris perkataannya… Dan jangan pernah lagi datang ke club, orang-orang yang berada di club itu tidak ada yang baik… semuanya tidak jauh berbeda dengan Sikap Seung Ho…”
                “Hmm… Lalu kau bagaimana? Bukankah kau juga bagian dari Club itu, kau bahkan bekerja disana…” Seung Yeon menatapku menyelidik, wajah polosnya membuatku selalu ingin tersenyum di depannya.
                “Aku ini orang yang berbeda, aku ini namja baik-baik…” Ucapku tersenyum meyakinkan.
                “Mana mungkin ada orang baik yang mengaku dirinya baik, jika begitu orang jahatpun akan dengan mudah mengatakan dia jahat?? Hihi…” Seung Yeon tertawa kecil.
                “Mworago? Hyaaa~! Han Seung Yeon! Kau ragu padaku??”
                “Meroongg! :p Aku sudah mengataknnya, Aku sudah terlanjur mempercayaimu, Mysterious Guy! Hahhaha….” Seung Yeon tertawa. “Tapi… Bisakah kau membantuku untuk yang terakhir kali…?” Seung Yeon menatapku serius.

                Terakhir? Tidak… ini tidak akan jadi yang terakhir. Aku tidak ingin membiarkannya pergi. Han Seung Yeon, berada bersamamu membuatku bahagia, berada disampingmu membuatku nyaman. Kau tahu Seung Yeon-ah? Aku sudah menantikan ini sejak lama. You are my everything….

 *Young Saeng Pov End*

*****

*Seung Yeon Pov*

                Apa yang kulakukan sekarang…? Aku akan bernanyi bersama Young Saeng. Aku baru melakukannya untuk yang pertama kali. Mengapa aku mempercayainya, seolah-olah dia bukanlah Orang asing bagiku… Siapa kau sebenarnya Heo Young Saeng…?

Rap) naege musimhan deut chagapgiman han ni mam nan jal moreul geotman gata niga nan eoryeowo
ajikkkaji haebogo haedo ireon yeojaraseo jopgo jobeun sosimhan naraseo maeil dolgo dora gyesok
ireon naega geureon nege jakku kkeullyeoga buranhal ppuninde apajil ppuninde
jebal… mworado mareul haebwa naege dapdaphage geojitmarirado haebwa neon gapgaphage

                Tanpa ragu aku bernyanyi bersamanya. Mungkin ini aneh, aku melakukan bagian Rap, sungguh tidak biasa. Tapi aku bernyanyi dengan sangat tenang dengannya di depan berpuluh-puluh pasang mata yang ada di club ini. Aku berjalan perlahan menyentuh pundak Young Saeng yang sedang duduk dan berjalan di depannya. Setelah selesai aku kembali ke belakang panggung. Ujung mataku sempat menangkap tatapan tajam dari Seung Ho oppa.

sigan ttawin eopda milgo danggimyeo neoreul eotgien
aswiul geotdo eopda neo malgodo manheuni
gihoeneun dan han beon deoneun mutji anha
animyeon kulhage bonaejulge

just let it go let it go let it go
wollae ireon nande moreuji anheul tende
I just let it go let it go let it go.. oh no
mangseoril pillyo eobseo geu kkajit geo

                Aigo, ketika aku berada di dalam panggung yang sama dengan namja ini, aku merasakan perasaan yang tidak biasa. Disini aku menyadari kemampuan vocal nya sangat hebat. Penampilannya benar-benar menjakjubkan dari saat aku melihatnya di kursi penonton. Benar-benar menjadi berubah. Young Saeng… Harusnya aku memanggilnya oppa, tapi wajahnya yang aegyo membuatku enggan untuk memanggilnya oppa itu tidak sesuai untuknya. Hhehe :)

sijak jocha eopda niga nal gajigo tto jaendamyeon
sonhae bol geotdo eopda wollae honjayeosseuni
jinsimi eopdamyeon nado jul ge eobseo
wollae neon naekke anieosseuni

just let it go let it go let it go
wollae ireon nande moreuji anheul tende
I just let it go let it go let it go.. oh no
mangseoril pillyo eobseo geu kkajit geo

moreugenni moreugenni
ganghan cheok haneun mal dwie sumeun nae mam
anin cheok ganeun cheok

naemin son nochiji mallan mal

just let it go let it go let it go
wollae ireon nande moreuji anheul tende
I just let it go let it go let it go.. oh no
mangseoril pillyo eobseo geu kkajit geo

                Dia di atas panggung benar-benar tidak seperti Young Saeng yang biasanya, dia bahkan tidak menunjukkan sikap ramahnya, dia sangat keren dan terkesan dingin, apa mungkin karena ia sedang menjiwai lagu ini yang imagenya seperti itu. Hebat sekali Mysterious Guy! tapi ketika bersamaku aku merasakan Young Saeng yang berbeda. Young Saeng yang sebenarnya jauh di dalam hatinya ia sangat penyayang dan hangat.  Tunggu, Hya! Han Seung Yeon! Apa yang kau pikirkan?? sekarang giliranku ke atas panggung lagi kan??

Rap) neo ttaeme jichyeogado moreun cheok mot bon cheok geuge nan neomu apawa
charari sirtamyeon sok siwonhage sirtago soljikhage ga dallago geuge nan deo natjanha
ni mari eoryeowo ni mameul moreul geot gatae modeun ge jangnaninji chakgakhae beoril geot gatae
jogeumman maeumeul yeoreo hwaksilhi malhaejwo mwoga dwaetdeun ni mare ttarajulge nan

                Selesai, penampilan kami selesai. Penghuni yang berada di Club ini terlihat memberikan Standing Applause, ini pasti untuk Young Saeng, dia memang sangat hebat. Bahkan aku sontak bertepuk tanggan untuknya juga, dia hanya tersenyum padaku. Ow, lihatlah, apakah di atas panggung imagenya berubah menjadi Mr.Shy ?? Kkekeke~

                “Hebat sekali, Tuan muda Young Saeng!” Puji seorang penjaga bar, dia terlihat akrab sekali dengan Young Saeng. Nuguya??
                “A-Aniya… kau terlalu berlebihan, Ahjussi…” Young Saeng tersenyum malu. Hm… Mr. Shy? Hehehe… Eh! Tuan muda?? Apakah itu berarti Young Saeng pemilik Club ini?? Aigoo…

                Aku masih terus memperhatikan Young Saeng, tapi tiba-tiba kurasakan tanganku di tarik dengan cukup keras oleh seseorang.

                “Hmph!! Nuguseyo??!” Aku menoleh, ingin tahu seseorang yang menarik tanganku.
                “Seung Yeon…” Suara yang tidak asing itu memanggil namaku.
                “Seung Ho… oppa…” ucapku tertegun memandangnya.
                “Seung Yeon, kau tidak bisa seperti ini. Kau itu milikku. Dan selamanya akan tetap seperti itu!”
                “Oppa, are you sick?! I’m not yours anymore!”
                “Liar! You’re still loving me, right?”
                “No! I Don’t love you, like I did yesterday… We’re already broke up!” Aku melepas pegangan tangan Seung Ho oppa. Sudah tidak ada gunanya lagi oppa, berkata manis padaku tidak akan membuatku kembali padamu. My heart is cracked, cut and broken because of you.

*Seung Yeon Pov End*

                Di tengah pembicaraan Young Saeng dan pegawainya. Ia menatap kearah Seung Yeon. Ia membiarkannya dulu bersama Seung Ho, ia tahu ini bukan ide bagus, tapi Young Saeng ingin tahu bagaimana perasaan Seung Yeon… Apakah sudah melupakan Seung Ho ataukah tidak… Young Saeng meneguk minuman yang baru saja ia ambil. Ia betindak seolah tidak sedang melihat Seung Yeon, padahal kenyataannya ia ingin segera menghampirinya.






                “Jika keadaan memburuk, aku akan kesana…” Ucap Young Saeng pada dirinya sendiri.
                Seung Yeong melepaskan pegangan tangan Seung Ho. Seung Ho menatap Seung Yeon.
                “Seung Yeon!” Panggil Seung Ho yang menghentikan langkah Seung Yeon. Seung Ho berjalan lagi mendekati Seung Yeon.
                “Oppa! Bisakah hentikan semua ini! Kaulah yang membuatku seperti ini? Kau tidak tahu bagaimana diriku saat itu, sakit sekali oppa… sangat sakit…”
                “Kau! Kau tidak bisa memberiku kesempatan??”
                “Aniyo…”
                “Seung Yeon, aku berjanji… jika kau kembali lagi padaku aku tidak akan melukaimu lagi…”
                “Tidak oppa, kau sudah terlambat…” Seung Yeon mempercepat langkahnya.
                “Hya~! Han Seung Yeon!!” Seung Ho menarik kasar tangan Seung Yeon. Ia memberontak namun Seung Yeon kalah kekuatan dengan Seung Ho.
                “Oppa, jebal… Lepaskan aku…” Seung Yeon Memohon.
                “Seung Yeon-ah… You’re Mine!” Seung Ho hendak mencium paksa Seung Yeon. Seung Yeon tidak bisa berbuat apa-apa ia hanya memejamkan matanya, dengan tubuh yang gemetar ketakutan.

BRUUGGHH!!!

                Sebuah pukulan yang keras mendarat di wajah Seung Ho. Seung Ho terseungkur. Siapa lagi  yang melakukannya selain Young Saeng. Seung Yeon yang panik menutup mulutnya dengan tangan kanannya.

                “Ugghh…” Seung Ho merintih.
                “Yah~ Dongsaeng… Seung Yeon bukanlah yeoja chingumu lagi… Seharusnya kau menyadari itu. Sampai kapan kau akan mengganggunya?” Ucap Young Saeng.
                “Kau tidak tahu apa-apa!” Seung Ho bangkit dan hendak menghajar Young Saeng.

                Young Saeng menangkis pukulan Seung Ho, perkelahianpun tidak terelakkan. Seung Yeon berteriak. Penghuni club pun tercengang kaget.

                “Hentikan!!” Teriak Seung Yeon. Sementara orang-orang di club hanya terbelalak kaget melihat kejadian itu.
                “Seung Yeon! Ikutlah denganku!” Seung Ho menarik lengan Seung Yeon.
                “Ani, Seung Yeon jangan pergi dengannya…” Young Saeng menarik Seung Yeon lagi.
                “Kau! Ayo selesaikan ini secara gentle!” Tantang Seung Ho.
                “Tidak masalah bagiku, Asalkan setelah ini kau tidak mengganggu Seung Yeon lagi. Deal?” Ucap Young Saeng yang tetap tenang.
                “Tuan muda!” ucap salah satu pegawai Young Saeng.
                “Aku bisa menyelesaikannya sendiri… Jangan ikut campur…” Perintah Young Saeng.
                “Aniyaa! Hentikan semua ini….!!” Ucap Seung Yeon panik.

                Young Saeng memukul bahu Seung Ho dengan sikunya, namun Seung Ho membalasnya dengan pukulan di wajah Young Saeng. Young Saeng tersungkur, ia bangkit lagi dan menghapus darah yang mengalir dari ujung bibirnya. Kali ini Young Saeng bersungguh-sungguh, ia menendang Kaki Seung Ho dengan keras, sehingga keseimbangan Seung Ho goyah dan jatuh. Young Saeng menarik kerah baju Seung Ho dan menyeretnya ke dinding Club. Seung Ho terpojok.

                “Honestly… Fighting … It’s not my style… I’ll let you go now. Just remember, Don’t appear around her anymore.” Bisik Young Saeng.
                “Young Saeng!” Teriak Seung Yeon yang berlari menghampiri Young Saeng.
                “Jika kau benar-benar mencintai Seung Yeon, kau tidak akan melukainya. Apakah aku salah?”
                “Cih…..!” Seung Ho mendengus.
                “Sekarang, Kau tidak perlu khawatir. Aku akan menjaganya. Dan membawanya keluar dari club ini. Ini bukan tempat yang tepat untuknya…” Young Saeng tersenyum tipis, lalu melepas cengkramannya dari kerah baju Seung Ho.
                “Ugh!” Seung Ho mengepalkan tanganya.
                “Kajja, Let’s go from here…” Young Saeng merangkul Seung Yeon. “Good Bye, Dongsaeng!” Young Saeng tersenyum satire kearah Seung Ho. Seung Yeon hanya bingung melihat sikap Young Saeng.

*****

                “Uggh…” Rintih Young Saeng memegangi wajahnya.
                “Hyaa… mengapa kau melakukan semua itu?” Seung Yeon memandang Young Saeng.
                “Apa…? Apa yang kulakukan?” Young Saeng menjawab dengan datar.
                “Aish! Jinjja!” Seung Yeon mengacak-ngacak rambutnya.
                “Kehidupan malam itu sangat kejam, seorang yeoja polos yang bodoh tentang keadaan di luar tidak akan bisa bertahan…” Young Saeng tersenyum menyeringai menatap langit malam.
                “Hyaa! Apa maksud kata-katamu? Dasar!! Mysterious Guy! Mr.Shy… dan MR. ANNOYING!”
                “1… 2… 3….” Young Saeng berhitung dengan jari tangannya.
                “Mwo??” Seung Yeon Bingung.
                “Hari ini bertambah… Julukan yang kau berikan padaku… Sekarang sudah ada 3 … Ah… Neomu Choae!” Young Saeng langsung berjalan memasuki mobilnya.
                “Aigoo… Mengapa aku bisa bertemu namja seperti dia??”
                “Cepatlah naik! Aku akan mengantarmu pulang ke apartemenmu!” Ucap Young saeng dari dalam mobil.
                “Ne… Ne!” Seung Yeonpun masuk kedalam mobil Young Saeng.

*Seung Yeon Pov*

                Heo Yeong Saeng, bahkan dia bukan namja yang bersikap baik. (-_-“) Dia tidak membukakan pintu mobil untukku, dia tidak mengatakan kata-kata manis di depanku seperti Seung Ho oppa. Tapi mengapa aku menjadi seperti ini?? Bahkan tidak ada rasa canggung berbicara padanya. Aku sangat senang, aku bisa menangis di depannya tanpa ragu, tertawa di depannya dengan puas… Hal itu tidak bisa kulakukan di depan namja lain. Heo Young Saeng, bahkan aku tidak memanggilmu oppa, tapi aku tetap merasa kau adalah seorang pelindung untukku seperti seorang OPPA pada umumnya. Heo Young Saeng… Heo Yong Saeng…

                “Ugh, ternyata Seung Ho boleh juga, ia pasti sangat marah padaku. Melihat pukulannya yang begitu keras ini…” Keluh Young Saeng yang membuyarkan lamunanku.
                “Omo… Eotteohke? Apakah itu sakit??”
                “Tentu saja! Namja yang berkata ‘aku tidak apa-apa’ setelah berkelahi … Itu hanya omong kosong! Hahaha…”
                “Baiklah, setelah tiba di apartemenku… Kau masuk dulu aku akan mengobati lukamu…”
                “Bingo! Kita sudah tiba…”
                “E-Ehhh??!! Tapi … tapi aku bahkan tidak memberitahukanmu alamat apartemenku? Mengapakau bisa tahu??”
                “Entahlah, mungkin kau dan aku memiliki sebuah ikatan…” Ucap Young Saeng enteng. Lagi-lagi namja ini… lain kali aku tidak akan bertanya dengan serius padanya! (-__-)

                “5 tahun… sudah cukup untuk mengetahui sifatmu…”

                Ah! Dia pernah berkata itu sebelumnya… Mengapa aku tidak ingat.

                “Kajja! Kita naik lift, lantai 4 kamar No.15 …” Ucapnya.
                He??!! Dia tahu No. Kamarku?? Sudahlah Seung Yeon. Jangan terlalu kau pikirkan. Slow Down!! Don’t take it seriously!
                “Ayo masuk…” Ucapku setelah membuka pintu berkode ini.
                “Ini pertama kalinya aku masuk apartemen seorang yeoja…” Ucapnya yang langsung duduk di sofa.
                “Aigo… sudahlah, sekarang aku akan mengobati lukamu. Jadi diamlah!”
                “Arasseo…” Ucapnya mengiyakan.

                Aku mengeluarkan kotak P3K ku, kotak yang tidak pernah kubuka sebelumnya. Dan didalamnya masih tersusun penuh obat-obatan, ya untuk berjaga-jaga. Aku mencari kapas untuk membersihkan darah yang ada di ujung bibir Young Saeng. Ya, darah nya sudah mengering. Dengan perlahan aku mengusapkan kapas ini.

*Seung Yeon Pov End*

                “Aaaauu… Pelan-pelan sedikit!” Rintih Young Saeng.
                “Omo… Mianhae…” Seung Yeon terus mengobati Young Saeng dengan teliti. “Mengapa kau menolongku hingga sejauh ini?” Tanya Seung Yeon.
                “Ini untuk menebus kesalahanku…”
                “Kesalahan? Kesalahan apa?”
                “Kesalahanku karena sudah 5 tahun, aku hanya memperhatikanmu, diam tanpa bisa melakukan apa-apa… baru sekarang aku bisa muncul dihadapanmu setelah kau terluka… Mianhae…” Young Saeng memegang tangan Seung Yeon yang sedang mengobatinya.
                “………” Seung Yeon tercekat. “Ani… Saat ini… sudah lebih dari cukup… Jeongmal… Gomawo… Young Saeng oppa…” Seung Yeon tersenyum manis, semanis bunga yang baru mekar di musim semi.
                “Seung Yeon…” Young Saeng membalas senyuman Seung Yeon. Ia menatap dalam mata Seung Yeon. Seung yeon mulai bingung. “Sudah 3 hari kita berjumpa… dan… 3 panggilan darimu yang kau berikan padaku… aku ingin tahu apa panggilanku di hari ke-empat…”
                Seung Yeon menelan ludahnya. “Tidak seru jika panggilan itu berubah tiap hari…”
                “Gwenchana, aku senang karena itu pemberianmu…” Young Saeng mendekatkan wajahnya ke wajah Seung Yeon. Ia masih menggenggam lengan Seung Yeon.
                “Oppa…” Wajah Seung Yeon sudah seperti kepiting rebus sekarang. Wajah Young Saeng hanya berada beberapa centi di hadapannya. Namun…

Dddrrrttt…. Drrttt…..

                Ponsel Seung Yeon bergetar, ia segera mengangkat telepon itu. Young Saeng menunduk lemas. Ekspresinya seperti telah kalah dalam sebuah permainan, ekspresi kecewa. (Hayo oppa, ngarep apa?? xD) Setelah selesai menerima telepon Seung yeon menghampiri Young Saeng.

                “O-Oppa! Ini sudah larut malam, lebih baik oppa pulang! Tidak baik seorang namja ada di apartemen seorang yeoja malam-malam begini!!” Ucap Seung Yeon.
                “Arasseo, Arasseo… Aku akan pergi….” Young Saeng memasang wajah memelas, dan itu membuat Seung Yeon tertawa kecil.
                “Kaa!! (Pergilah) Itu tidak akan merubah apapun, ayo oppa pergi… Annyeonghi Jumuseyo~ Hati-hati dijalan ya!” Seung Yeon mengantar Young Saeng hingga pintu depan apartemennya.
                “Bye… Aku… benar-benar akan pergi sekarang….” Ucapnya.
                “Understand! Cepat pulang!” Ucap Seung Yeon.
                “Ne….” Young Saeng berjalan keluar. Seung Yeon segera menutup pintunya. Ia tersenyum dan menyandar di pintu itu.
                “Young Saeng oppa… Gomawoyo….”

*****

=Keesokan Harinya=

                “Hwaaaa~ Senangnya bisa terbangun dengan alami seperti ini….” Seung Yeon meregangkan tubuhnya.
                “Good Morning…” Ucap Young Saeng yang tiba-tiba muncul di depan wajah Seung yeon yang masih dalam posisi tidurnya.
                “Kyaaaaa!!!! Y-Young Saeng oppa!!” Seung Yeon langsung bangkit dan mundur menyandar ke kepala tempat tidur.
                “Mengapa kau terkejit seperti itu??” Tanya Young Saeng polos.
                “Oppa…! Waegeurae? Mustahil kau bisa masuk ke apartemenku….”
                “HSY88DK…” Young Saeng tersenyum manis.
                “Dari mana oppa tahu password kamarku?? Aish, dari pada itu sejak kapan oppa ada disini?? Apa yang oppa lakukan?? Membuatku terkejut saja.”
                “Ini adalah impianku, melihatmu terbangun dari tidurmu… itu adalah impianku selama 5 tahun, dan sekarang semua itu menjadi kenyataan…” Young Saeng tersenyum hangat.
                “Oppa, kau sudah gila!”



                “Ya, aku sudah gila karenamu…” Young Saeng menarik tangan Seung Yeon dan mengajaknya ke ruang makan di dapur.
                “Kita mau kemana?”
                “Let’s have a breakfast…” Ajak Young Saeng.
                “Waaah!!” Seung Yeon terpana dengan yang ia lihat di depannya.
                “Ini tidak sehebat itu, Aku hanya menyediakan roti keju dan susu coklat hangat… Itu makanan favoritmu…” Young Saeng duduk di samping Seung Yeon.
                “You’re Mr. Surprise! Selalu banyak kejutan…”
                “4 …. Hari keempat… dan inilah panggilanku di hari ini…”
                “Oppa… Jeongmal Gomawo…” Ucap Seung Yeon yang langsung meneguk susu coklatnya yang hangat.
                “Aku sudah menantikan ini selama 5 tahun… dan hari ini benar-benar terjadi…” Young Saeng terus menatap Seung Yeon, sementara Seung Yeon sibuk dengan sarapannya. Young Saeng memegang tangan Seung Yeon yang akan mengambil potongan roti favoritnya. “Ayo buka mulutmu… Aaaaa~~!” Ucap Young Saeng.
                “Oppa….! Aku bukan anak kecil lagi… haha…” Seung Yeon memakan roti yang di berikan Young Saeng.
                “Bukan hanya 4 hari… aku ingin setiap hari bersamamu, Han Seung Yeon… Aku ingin tahu apa nama panggilanku di setiap harinya… aku ingin melihatmu bangun tidur… aku ingin terus berada di sampingmu…” Young Saeng menilap tangannya di atas meja.
                “Oppa… kau telah berhasil membuatku melupakan Seung Ho… kau sudah menyembuhkan luka di hatiku… Jeongmal gomawo… Aku… Aku juga…” Seung Yeon Tersenyum tipis.
                “Seung Yeon-ah… Just be by my side… Thingking of you, loving you… You’re still in my heart… Word’s couldn’t describe… My Love is deeper than anyone else… Saranghae… Not Just Now… but… Forever…”



                “I Know… Thank you for always by my side… Thank You for always encourage me … Nado… Saranghaeyo… Oppa…” Seung Yeon memeluk Young Saeng, Young Saeng membalas pelukannya.
                “Yeon-ah… Udara di pagi hari sangat indah, bagaimana jika kita melanjutkan sarapan kita di balkon saja?”
                “Wah… Ide bagus oppa…”
                “Kajja… Yeon-ah…” Ajak Young Saeng semangat.

                Young Saeng dan Seung Yeon tiba di balkon. Mereka duduk di sebuah ayunan yang berada disana. Seung Yeon menyandarkan kepalanya ke bahu Young Saeng, Young Saeng membelai rambut bergelombang Seung Yeon. Mereka saling menatap lalu tersenyum. Langit di pagi hari itu sangat cerah, Young Saeng menggenggam tangan Seung Yeon, ia memejamkan matanya.

                “Waeyo oppa…?”
                “Aku ingin setiap hari menggenggam tanganmu, menjagamu, melihatmu terbangun dari tidur… dan mencintaimu…” Young Saeng mengatakannya dengan mata yang tertutup.
                “Oppa…” Seung Yeon tersenyum bahagia. Lalu ia mengambil potongan roti yang berada di sampingnya.
                “Aniya, aniya… aku akan mebuatkan lagi sarapan untukmu… Bukan hanya setiap hari… Tapi… Selamanya…”

Young Saeng semakin mengeratkan genggaman tangannya di jari-jari Seung Yeon.

                “Hari ini oppa selalu memberiku kejutan…. Hahha…” Ucap Seung Yeon sambil mengunyah rotinya.
                “Mmmhhh… ini belum cukup… bagiku itu hanya kejutan kecil…” Young Saeng tersenyum manis, senyumannya itu membuat lesung pipinya terlihat jelas.
                “He?? Apwa lagiii sekawrang??” (Apa lagi  sekarang??)
                “Bagaimana jika kita menikah saja??” Ucap Young Saeng seketika.
                “Uhhuuukkkk! Uhukkk!!” Seung Yeon langsung tersedak. “Oppa!! Aku bahkan hanya mahasiswa tingkat satu… Aigoo…” Seung Yeon menggelengkan kepalanya.
                “Baiklah, mungkin tidak terlalu cepat, but you can’t go anywhere now, because you are mine. And will be my wife. I can’t live without you. So… Aku akan menunggumu… dan aku akan menunjukan aku bersungguh-sungguh…” Young Saeng tersenyum meyakinkan.
                “Aku akan dengan sabar menunggunya…”

It doesn't matter with me, whatever happened my love will never change!
Even though this love just begin now... I know our love  will remain forever...
Thank You for being my side... and always will be...
Thank You for bring me out the place that disgusting me...
Thank You... And I Love You...

~YSY~ (-^o^-) 

===THE END===

ALHAMDULILLAH!! AKHIRNYA FF INI KELAR ...!! ^o^/

Gimana nih ceritanya?? takut gak seru atau gak jelas... suer ini FF oneshoot tersusah yang pernah aku buat... >O

bener" makan waktu yang banyak dan sangat menguras otak pas bikinnya >.
tapi... moga readers suka ya! :)

Gomawo yang udah baca... Di tunggu R.C.L nya!!

Aku akan baca sedetail apapun comment dari readers! :)Sekali lagi Saengil chukkae uri shy prince!! :)

FF SS501 "A Story About Five Stars" [One Shoot] *Special Kyu Jong Birthday*

FF SS501 "A Story About Five Stars" [One Shoot] *Special Kyu Jong Birthday*


Annyeong haseyo~ Readerss!! ^^

Ketemu lagi dengan author gaje, aneh, sableng, gendeng... Rarra! *muahaha*
ada yang kangen gak?? ^^; *ueeekkk*

Pertama-tama aku manu ngucapin mianhae~ karena aku sekarang emang udah vakum [?] bikin FF X(
soalnya susah ngebagi waktu dan emang suka mandet idenya ... u,u *harap maklum ya*
tapi kalo ada moments tertentu aku pasti bikin. hehehe :D

Sekaranglah moments itu, Ultah Kyu Jong oppa!! meskipun udah teeelaat sangaaat~~ T,T
*emang rencananya sih pas tanggal 24 nge-share FF nya tapi kehendak berkata lain* #lebeehh

Aku gak bisa ngado apa-apa... aku cuma bisa berdo'a aja buat Uri Center tercinta, suami kedua saya "Kim Kyu Jong"
Mwahahahah xD

FF ini terbengkalai sampe tanggal 1 maret --" aku nyelesaiinnya malah cuma beberapa jam tadi pagi...
ide emang udah ada tapi susah ngetiknya :O hehe *alesan*
Tapi inilah jadinya FF ku... hahaha :D aku ngerjain FF ini dengan naluri Triple S ku...
jadi jangan heran kalo sebenernya FF ini adalah curahan hati ku... dan perasaanku kepada oppadeul SS501... ^^
Itulah perasaanku dan aku realisasikan di FF ini... #jiah bahasanya... =="

Udah deh jangan banyak ngemeng readers udah bawa piso atu atu tuh ... --"
Enjoy read aja ya! Moga suka! Jangan lupa RCL NYA !! Gomawo!! XD



Title : A Story About Five Stars

Author : Rarra Triple'syeongwonhi LupphBabyjun (@BabyKyuRaTS501)

Genre : Friendship

Cast : 

SS501 Kim Hyun Joong
SS501 Heo Young Saeng
SS501 Kim Kyu Jong
SS501 Park Jung Min
SS501 Kim Hyung Jun

Disclaimer :
FF ini adalah hasil karya asli author, pemikiran berhari-hari setelah sekian lama bersemedi [?] jadi mohon jangan ada yang mem-PLAGIAT menjiplak, mengambil sebagian, mengutip, FF ini. Hargai kerja keras author, meskipun hasilnya berantakan x3

*A Story About Five Stars*

Time seems to pass by so quickly, leaving the story of us behind…
There won’t be your laughter to move away all the loneliness in my heart anymore…

*Kyu Jong Pov*

“Kyu Jong!” teriak seseorang dari arah belakang yang membuyarkan lamunan panjangku. Aku tentu sangat mengenal suara ini. Ya sangat mengenalnya.
            “Ne… Ada apa Young Saeng-Hyung??” Aku berbalik, Young Saeng-Hyung duduk di sampingku.
            “Apa yang sedang kau pikirkan?? Mengapa kau melamun?” Young Saeng-Hyung menatapku menyelidik.
            “Ahh… aku tidak sedang memikirkan apapun. Kau tidak perlu khawatir Hyung…” Aku tersenyum tipis sambil meyakinkannya bahwa aku memang tidak sedang memikirkan apapun.
            “Jika ada yang ingin kau katakan padaku, ceritakanlah… Jangan mencoba memendamnya sendiri… Arasseo?” Young Saeng-Hyung menepuk pundaku dan kembali mengobrol dengan manager kami.
            “Arasseo, Hyung!”

            Gomawoyo… Hyung… Kau selalu menemaniku, kau selalu memberiku semangat dan dukungan penuh. Bisa kukatakan… Kaulah orang terdekatku saat ini. Karena… Saat ini… aku tidak bersama dengan mereka… Aku berkata bohong aku tidak sedang memikirkan apa-apa. Tapi aku tahu, bahwa Young Saeng-Hyung pasti menyadari perasaanku sekarang. Ia pasti mengerti. Ia hanya tidak ingin mengatakannya langsung, karena ia tahu… bahwa jika dia mulai mengungkit lagi kebersamaan kami dan member yang lain dulu… Itu hanya akan membuatku sedih dan tak ayal akan menyebarkan perasaan pilu di hatiku.

*Kyu Jong Pov End*

            “Bagaimana Young Saeng-ssi?”
            “Bisakah kita mengambil waktu yang lain?” Young Saeng tersenyum tipis.
            “Waeyo? Kalian ada rencana hari itu?”
            “Hmm… Aku juga tidak bisa mengatakan kami ada acara hari itu, tapi aku merasa… mungkin akan ada sesuatu untuknya di hari itu… Aku tidak bisa berjanji…” Young Saeng meyakinkan managernya.
            “Baiklah… kita lakukan setelah acara kalian selesai saja ya, karena kita masih memiliki beberapa Event dan Fan meeting…”
            “Aku mengerti, Manager. Jeongmal Gamsahamnida.” Young Saeng membungkukan badannya.

*Young Saeng Pov*

            Kyu… jangan murung seperti itu. Kau harus bahagia… besok… besok adalah ulang tahunmu! Aku tahu kau bukanlah tipe orang yang membagikan kesedihanmu dengan orang lain, kau lebih memilih untuk memendamnya sendirian. Kyu… bukankah perasaan seperti itu sangat menyakitkan. Kau tahu Kyu? Bukan hanya kau yang merindukan mereka… aku juga.

*Young Saeng Pov*

*****

There was a story…
About me and them, in the old days when we were together…
When we always shared happiness and sadness…

“Sekarang ulang tahun Kyu Jong kan? Hahaha…” Hyung Jun bersorak-sorak.



“Waaaa~~!!” Teriakan Triple S menggema di sekeliling panggung.
“Nah ini dia, Hana … Dul … Set …!!” Ucap Hyun Joong saeng leader.



“Saengil chukkahamnida… Saengil chukkahamnida… Saranghaneun Kyu Jongie… Saengil chukkahamnida…” Semua member SS501 dan Triple S bersorak bahagia.
“Chukkaeee!!!” Baby Junpun berteriak lagi.



“Gomawoyo… memberdeul… Triple S Semuanya… Para dancer… Manager dan semuanya yang tidak bisa kusebutkan satu-persatu…” Kyu Jong tersenyum bahagia.



            Semua kru dan staf mengeluarkan kue berhiaskan cream berwarna hijau yang di atasnya terdapat patung miniature dari semua member SS501. Kyu Jong mengajak semua member untuk meniup kue ulang tahunnya bersama-sama.



“Hana… Dul … Set… Huuuu….” Mereka meniupnya bersama-sama… Lilin lilin yang berjajar rapih di atas kue itu pun padam.

*****

            “Kyu… Kyu… Kyu Jong… Kyu Jong-ah Palli Ireona…!” Young Saeng menguncang-guncangkan badan Kyu Jong.
            “Ah… ne… Hyung-ah…”
            “Tidak biasanya kau susah sekali untuk di bangunkan?? Biasanya kau bangun lebih awal dariku kan…?”
            “Aku hanya sedikit lelah…Ada apa Hyung? Kau membangunkanku? Ini kan tengah malam…” Kyu Jong mengusap-ngusap matanya.
            “Aigo… kau tidak boleh bermalas-malasan… kau tahu hari apa ini?” Young Saeng tersenyum manis.
            “Mwo?” Kyu Jong yang masih mengumpulkan kesadarannya dan kebingungan.
            “Jangan hanya katakan ‘Mwo?’ ini hari ulang tahun mu…! Saengil chukkahamnida Kim Kyu Jong!” Young Saeng memeluk sahabatnya itu.
            “Sekarang… 24 Februari…? Jeongmal Gomapta, Hyung… Kau lah orang pertama yang mengucapkannya padaku…” Kyu Jong tersenyum tipis.
            “Aniya… Mungkin Triple S dan ThanKYU lah yang pertama mengucapkannya… Kau seharusnya bahagia Kyu…! Ini adalah harimu… Semua orang sangat menantikan hari ini…” Young Saeng tersenyum menyemangati Kyu Jong.

*Kyu Jong Pov*

            Ternyata hanya mimpi… mengapa aku memimpikannya… hari dimana kami berlima mengadakan Persona Encore Concert dan kami merayakan ulang tahunku bersama dengan Triple S… hari itu… mengapa aku memimpikannya lagi…?

            “Kyu… Kyu!” Young Saeng Hyung melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.
            “Ahh ne… Aku seharusnya menyapa mereka semua di twitter, aku sangat senang sekali Hyung…”
            “Apakah ekpresi datar dan suara pelan itu menunjukan perasaan senangmu Kyu Jong-ah?”
            “M-Maksudmu Hyung?”
            “Aku sudah menyadarinya sejak kemarin… kau bersikap aneh dan murung… Aku sudah tidak bisa hanya membiarkanmu bersikap seperti itu… aku tahu kau pasti sedang memikirkan sesuatu, benar kan?” Seperti biasa aku paling tidak bisa menyembunyikan perasaanku di hadapan Young Saeng-Hyung.
            “Aku… Geurae…! Aku… Aku… sedang memikirkan-“
            “Kau pasti memikirkan… mengapa hari ini tidak seperti biasanya… mengapa tahun ini kita seperti ini… kemana ucapan selamat ulang tahun yang hangat dari semua member? Apakah mereka masih mengingat ulang tahunmu? Dan-“

            DEGG!!

            Apa yang kau bicarakan Hyung? Hentikan … hentikan…

            “Dan… apakah mungkin hari-hari yang telah berlalu sejak lama itu terulang lagi… kau pasti berpikir … apakah kita bisa kembali seperti dulu dan bersama lagi…?” Young Saeng-Hyung menundukan kepalanya.

            Ya… kau benar Hyung… aku merindukan saat-saat itu… aku ingin merasakan saat-saat itu… lalu sekarang apa yang harus kulakukan? Hatiku sesak sekali…

            “Hyung… kau sudah tahu semua itu! Apakah perlu aku ucapkan lagi?!” Aku bahkan tidak bisa mengendalikan emosiku sendiri saat ini.
            “Kyu …” Young Saeng Hyung menatapku pilu.
            “Semua itu… Semuanya… masa-masa itu… dapatkah aku memintanya kembali, Hyung? Dapatkah aku memutar waktu lagi dan kembali ke 6 tahun yang lalu??! Apakah hal itu mungkin terjadi, Hyung?”
            “……” Young Saeng Hyung hanya terdiam dan mengepalkan tangannya di atas meja. “Ini seperti… kita mencari jawaban dari pertanyaan yang mustahil untuk kita tahu sendiri jawabannya…. Bahkan… aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti…”
            “Aku… aku tahu ini semua kita lalui dengan susah payah, sekarang kita melangkah seperti ini bagaikan menantang dunia, kita melawan arus… maksudku ini memang keputusan kita… kita juga sangat menikmatinya… kita juga tidak membenci kehidupan yang baru ini… tapi… ini semua berbeda…” Aku menghembuskan napas berat.
            “Keputusan yang kita ambil… kita harus menanggung akibatnya sendiri…” Ucap Young Saeng-Hyung melemparkan pandangan nanarnya menerawang ruangan.
            “Aku sangat mengerti hal itu Hyung… Tapi aku hanya mulai-”
            “Mulai menyesalinya??!”

            Suara ini… tidak asing lagi di telingaku… suara yang selalu kudengar tegar dan berwibawa. Suara yang ketika aku mendengarnya aku akan merasa tenang… tidak mungkin…

            “Hyun… Joong-Hyung??!!” Aku terbelalak kaget.

            Aku tidak sedang bermimpi kan? Saat ini aku sedang melihat Hyun Joong-Hyung?!

            “Ada apa denganmu Kyu Jong-ah?! Kau ragu mengambil jalan ini… Ani… apakah kau menyerah hanya karena ini?!” Hyun Joong-Hyung terlihat menahan amarahnya.
            “Apa maksudmu, Hyung?”
            “Kau… bukan Kim Kyu Jong yang aku kenal dulu…” Hyun Joong-Hyung menatapku tajam.
            “Hyun… kau …” Young Saeng Hyung mencoba menenangkan kami berdua tetapi mungkin ia sadar bahwa jika ia melakukan itu akan sia-sia.
            “Bukankah ini rencana kejutan ulang tahun?? Mengapa menjadi seperti ini?!!” Jung Min tiba-tiba muncul dari pintu tempat Hyun Joong-Hyung masuk.
            “Jung Min…” Tidak mungkin! Bahkan Jung min juga…
            “Arasseo… ternyata sekarang … kalian lebih kekanak-kanakan dari pada aku!” Hyung Jun menyusul di belakang Jung Min. Apa yang terjadi??
            “Kalian semua… mengapa…?” Perasaan aneh apa ini yang ada di dalam hatiku.
            “Kyu… kau harus tahu… Hyun Joong, Jung Min dan Hyung Jun… sengaja datang kesini karena hari ini adalah hari ulang tahunmu…” Young Saeng-Hyung menepuk pundak kananku dari belakang.

            Apa…? Aniya… itu tidak mungkin… mereka… mereka…

*Kyu Jong Pov End*

            “YAH!! Kyu…! Apakah… selama ini saat kita tidak bertemu… kau menjadi orang yang lemah seperti ini, Hah?!” Suara Hyun Joong semakin meninggi.
            “Mwo-ya??!” Kyu Jong menatap sorot mata Hyung-nya itu.

            Kyu Jong merupakan pribadi yang biasanya tenang, hari ini menjadi kalut dan bertindak tanpa arah.

            “Hyun Joong-Hyung… Seharusnya… sebelum kau mengatakan itu padaku… kau lihat dirimu sendiri…”
            “Mworago?!” Hyun Joong menarik kerah baju Kyu Jong.
            “Hya!! Apa yang kalian berdua lakukan?!” teriak Young Saeng.
            “Hentikan!!” Jung Min mencoba melerai, namun sebelum melangkah Hyun Joong memberikan isarat lewat matanya agar ia tidak mengganggu.
            “Kyu… Hyun Joong-Hyung… ada apa dengan kalian?” Hyung Jun menarik napas berat.
            “Hyung! Perlu kau ketahui… aku sebenarnya sangat kecewa denganmu!!!” Kyu Jong menatap Hyun Joong dengan tatapan seolah-olah terhadap musuhnya.
            “Mwo?!” Hyun Joong masih belum melepas cengkramannya dari kerah baju Kyu Jong.
            “Aku … aku sangat … sangat bangga denganmu, Hyung…!! Kau meraih prestasi yang cemerlang dalam kegiatan solo mu… Acting, Album… semua kau lakukan… nyaris sempurna di mataku! Kau memang benar-benar hebat!!” Suara Kyu Jong meninggi.
            “Kyu Jong…” Hyung Jun memejamkan matanya.
            “Tapi satu hal Hyung… satu-satunya yang bisa aku katakan berubah… sangat berubah banyak … adalah KAU … Hyung! Aku sangat menyayangkannya… Mengapa? Karena aku merasa… kau … kau … akan menghapus semua tentang “SS501” kau akan menumbangkan nama itu dan kau akan berjalan menjadi KIM HYUN JOONG … dan melepaskannya dari pribadimu… aku tidak mengenalmu sebagai seorang LEADER saat ini… Itulah yang terlihat olehku! Kau SANGAT berubah banyak… bahkan kau tidak pernah membawa nama TRIPLE S ! Apakah kau benar-benar akan menghapuskan dan meninggalkan itu semua??! Apakah kau memikirkan perasaan mereka, Hyun Joong-Hyung?!!” Emosi Kyu Jong tumpah.

BRUGGHHH!!!

            Sebuah pukulan yang sangat keras mendarat di wajah Kyu Jong. Kyu Jong tersungkur ke lantai. Young Saeng, Jung Min dan Hyung Jun terkejut menyaksikan kejadian yang sangat mustahil terjadi itu.

            “KALIAN!! HENTIKAN SEKARANG JUGA!!” Young Saeng berlari dan mencoba menghentikan perkelahian itu.

            Jung Min dan Hyung Jun membantu Kyu Jong berdiri.

            “Mengapa, Hyung? Beritahu aku jawabanmu! Atau memang dugaanku itu benar…” Kyu Jong mengusap darah yang mengalir dari ujung bibirnya.
            “Aku…Aku…” Hyun Joong terbata-bata.
            “Mungkin aku tidak pantas berbicara seperti ini… tetapi… aku juga merasa… Hyun Joong Hyung … kau lebih nyaman jika dirimu berdiri sendiri tanpa kami… ne…?” Hyung Jun mengepalkan tangan kirinya.
            “Jun…” Kyu Jong menoleh.

            Hyung Jun melanjutkan kata-katanya, “Prestasimu yang gemilang… Fans-mu “HENECIA” yang selalu menyemangatimu… membuatku semakin merasa… Hyung… kau lebih baik tanpa kami… dan seolah-olah menampakan perasaan… ‘Tanpa nama SS501pun Aku bisa berdiri SENDIRI’… membuatku hatiku terasa terbakar dan perih…” Hyung Jun menatap Hyun Joong yang berdiri mematung. Ia menelan ludahnya.
            “Mengapa aku harus terus terikat oleh masa lalu?? Saat ini aku … Ani… Kita berlima sedang berjalan mengejar impian kita masing-masing… apakah itu masih penting?!” Jawab Hyun Joong lantang.

            BRUUGGHHH!!

            Kali ini Young Saeng kehabisan kesabarannya. Ia pun menghantamkan pukulannya ke wajah Hyun Joong. Suasana tengah malam itu sontak berubah menegangkan.

            “Kalian semua!!! JEONGMAL PABOYA!!!” Jung Min berteriak dan menghampiri semua member.
            “Saat ini… haruskah kita menghancurkan “Image” kita yang selalu damai dan terkenal tidak pernah bertengkar…?” Kyu Jong tersenyum satire.
            “Jika satu pukulan belum cukup menyadarkanmu… aku dengan senang hati akan memberikannya lagi!” Young Saeng terbakar emosi.
            “Kalian… Memang benar… kalian berubah! Kalian lebih kekanak-kanakkan saat ini!” Hyung Jun menimpali.
            “Saat ini yang paling bisa di salahkan adalah…- Ughh!“ Jung Min mendorong semua member hingga membentur tembok. “Kalian pikir ini semua hanya kesalahan Hyun Joong-Hyung, Huh??!”
            “Menurutmu memang siapa???!!” Hyung Jun berdiri dengan memegang dinding di belakangnya.
            “KITA SEMUA!!” Jung Min memukul Hyung Jun hingga tersungkur ke lantai.
            “Sepertinya bicara baik-baik tidak akan menyelesaikan semua ini…” Young Saeng angkat bicara. Seorang ‘Shy Prince’ Heo Young Saeng adalah seseorang yang pendiam namun saat ini… tidak mungkin ia hanya tinggal diam.
            “Kau… BABY JUN!!! Tidak… mungkin sekarang kau tidak akan mau laagi di panggil BABY iya kan Aktor handal… Kang Min-ssi! Kau sudah dewasa…! Hebat sekali…!” Ucap Jung Min dengan nada tinggi.
            “Kau pikir bagaimana tentang dirimu sendiri, Hah?!! Tidak pernah mengabari kami dan selalu sibuk di luar Korea!” Hyung Jun terpancing amarahnya.

            Perkelahian antar member SS501 tidak terelakkan. Mereka semua saling memukul satu sama lain seolah ini merupakan batas kesabaran mereka. Amarah mereka meledak saat ini juga membuat suasana menjadi kacau dan menegangkan.

            “Mungkin kau memang sudah tidak menganggap kami, Hyun-ah… kau lebih suka kehidupan barumu kan?” Young Saeng menatap tajam Hyun Joong.
            “Setidaknya! Pikirkanlah persaanku juga! Kau pikir selama ini aku senang menjalani semua ini. Kau pikir akau akan tertawa bahagia di atas kesedihan kalian?? Lalu kau? Jangan bilang kau tidak menikmati kehidupan saat ini?” Hyun Joong membalikan pertanyaan Young Saeng.
            “Sudah cukup dengan sikap dinginmu, Hyun Joong-ah! Kita menghadapi semua ini dengan perjuangan yang keras, setidaknya kau hargai Triple S… Kau boleh tidak menganggap kami sebagai membermu lagi… tapi jangan pernah bersikap seolah-olah kau melupakan Triple S! Camkan itu!” Teriak Young Saeng.
            “Jangan bersandiwara, Young Saeng-ah! Katakan padaku… kau juga pasti menderita kan… karena aku merasakan hal yang sama… Solo karir yang kita hadapi sekarang adalah keinginan kita sendiri… tapi kau pasti mengerti kan… bagaimana beratnya posisi seorang leader itu???!” Hyun Joong termakan emosi.
            “Aku sangat mengerti itu… tapi kau pikir apa Kyu Jong, Jung Min dan Hyung Jun sekuatmu menghadapi semua ini… apakah mereka dapat melalui ini dengan baik??” Ucap Young Saeng.
            “Young Saeng-Hyung!” Kyu Jong sekarang mencoba meleraikan mereka berdua. “YAH!! Jung Min, Hyung Jun! kalian berdua… Hentikan!!”

BRUGHH!! BRUGHH!

            Young Saeng dan Hyun Joong saling baku hantam.

            “Kau tahu, Hyun Joong-ah?! Beberapa waktu terakhir… Kyu Jong selalu murung… Kyu memendam perasaannya sendiri… Ia terluka… Ia kesakitan… karena ia sangat merindukan kehidupan kita seperti dulu…!” Young Saeng menahan air matanya.
            “Arasseo!! Kau pikir aku tidak pernah merasakannya!! Acting, merilis album, latihan kemudian tampil di depan Fans… itu adalah pekerjaan kita. Tapi aku merasa KOSONG karena aku melakukannya sendiri… Setiap hari, setiap waktu… aku juga selalu merindukan kalian! Aku mengkhawatirkan kalian! Apa kalian baik-baik saja atau tidak??Apakah kalian berlatih dengan baik atau tidak… apkah kalian sudah mandiri atau masih memmbutuhkan pengawasan dariku…?” Ucap Hyun Joong dengan suara yang parau.
            “……” Young Saeng mematung tapi karena kekesalannya terhadap Hyun Joong ia hendak melayangkan pukulannya lagi.

            Hyun Joong menepis pukulan Young Saeng, ia berjalan menghampiri ‘Tom & Jerry’ dengan tenang tanpa berbicara sepatah katapun. Ia melalui Young Saeng yang diam membatu.

            “Sekarang kau sudah terlalu senang bermain drama sehingga melupakan Korea, tempat lahirmu sendiri??” Ucap Hyung Jun.
            “Apa katamu?!!” Jung Min hendak memukul Hyung Jun yang memang dari tadi sudah menerima beberapa kali pukulan kerasnya.

GREPP…

            Hyun Joong menahan pukulan itu, dengan memegang tangan Jung Min.

            “Mal…” Hyun Joong menatap Jung Min. “Saengi… Kyu Jong…” Hyun Joong menoleh. “Seharusnya kita merencanakan sesuatu untuk menjahili baby… Kau curang Jung Min sudah mem-Bully nya duluan…” Hyun Joong tersenyum pasi.
            “……” Hyung Jun terisak pelan.
            “……” Jung Min diam mematung.
            “Pabo… kau memang leader yang bodoh….” Young Saeng tersenyum tipis. Menghembuskan napas lega.
            “Tugas seorang leader adalah melerai perkelahian ini kan? Mengapa aku menjadi naik pitam dan membuat memberku babak belur seperti ini?” Ucap Hyun Joong pelan.
            “Inilah yang kami tunggu-tunggu, Hyung…” Ucap Kyu Jong, Hyung Jun dan Jung Min serempak.

I Remember when we laughed at everything…
We’re talking about us…

            Kelima member SS501 sudah babak belur. Ini adalah pertama kalinya mereka bertengkar hingga seperti ini. Mereka tergeletak di lantai menatap langit-langit ruangan.

            “Kalian semua memang akan selalu ceroboh … tanpa seorang Leader sepertiku… bagaimana jika aku membiarkannya… apakah kita akan saling bunuh nantinya? Haha…” Hyun Joong mengacak-ngacak rambutnya sendiri.
            “Hyun Joong-ah…” Young Saeng terduduk menyandar dinding.
            “Memang benar apa yang kau katakan, Kyu… aku menyukai kehidupan ku yang sekarang… karena potensi dalam diriku muncul sebuah potensi yang Nampak dalam kehidupan solo bukan sebagai grup… tapi itu bukan berati ini lebih baik tanpa kalian…” Ucap Hyun Joong.
            “Kita semua berada pada tahap perubahan… Kita menjalani ini semua untuk menggali bakat yang ada pada diri kita, agar kita mengembangkan diri kita secara pribadi… Proses ini harus kita lalui… Agar nantinya kita menjadi Sosok idola yang bisa di bilang memiliki banyak talenta…” Young Saeng tersenyum tipis.
            “Prestasi yang ku raih saat solo sekarang adalah… semuanya adalah … untuk menunjukan pada kalian semua bahwa SEBAGAI SEORANG LEADER aku tidak mungkin kalah dari memberku… aku tidak ingin kalian MALU dengan leader sepertiku… Jika aku terpuruk dan tidak meraih apapun…” Hyun Joong menarik panjang napasnya. “Tapi… apakah sekarang nama itu masih sesuai denganku?” Hyun Joong tersenyum jahil.
            “Kau memang Leader 4D kami! Kau adalah tipe pekerja keras, kau sangat benci bila di kalahkan orang lain, aku tidak salah kan? Tapi aku senang hari ini kita berkelahi, karena akhirnya aku bisa menumpahkan kekesalanku! ” Jung Min menendang kaki Hyun Joong.
            “Kau memang Mal yang akan selalu jahat dan menindasku…” Hyung Jun mendengus. “Tapi Hyun Joong Hyung… Maka dari itu… kau berusaha sekuat tenaga berada di atas kami… karena kau adalah Leader yang selalu mengayomi kami… Kau tidak mungkin kan kalah dari magnae sepertiku…” Hyung Jun menyeka airmatanya yang hampir menetes.
            “Kemenangan yang kuraih, prestasi yang ku genggam… ini tercapai karena kalian selalu menjadi tujuanku… karena aku ingin menjadi Leader yang hebat yang selalu melangkah tanpa ragu membawa kalian … karena prestasiku ini … mewakili kalian semua… ini semua untuk kalian… Jika kalian tidak memenangkan apapun, aku akan mewakilinya untuk mendapatkannya! Karena itu adalah tanggung jawabku!” Tambah Hyun Joong.
            “Tapi… mengapa kau bertindak seolah tidak menggubris masa lalu mu bersama kami, Hyung? Masa lalumu sebagai grup SS501…? Bahkan kau jarang menyebut Triple S… Fans yang selalu mendukung dan ada di samping kita di saat tersulit ini…” Tanya Kyu Jong.
            “Aku bukanlah idola yang baik dan bisa memperlakukan Fans dengan ramah sepertimu Kyu… Aku mengerti mengapa kau kecewa padaku…”
            “Hyung…” Kyu Jong menatap Hyun Joong mengerti.
            “Aku… aku juga merasa tidak selalu menyebut nama Triple S… karena aku tidak ingin mereka terus menderita melihat kenyataan kita sedang tidak bersama sekarang… Tapi aku tidak ingin Triple S merasa kecewa dengan kita… Ini merupakan suatu ujian yang harus kita hadapi bersama… kita tunjukan ikatan yang kuat antara idola dan fansnya …!” Ucap Hyung Jun.
            “Kita tidak mengungkapkannya secara langsung, tapi jauh di dalam hatiku… aku selalu merindukan Triple S… dan kebersamaan kita dulu… Ujian ini harus kita lalui dengan sikap yang tegar untuk fans yang telah menunggu kita, Benar kan Hyung?” Tanya Jung Min.
            “Aku melakukan ini semua bukan karena aku melupakan mereka, bukan karena ku tidak membutuhkan mereka… Tidak pernah terbesit seidkit perasaanpun untuk ku melupakan Triple S… tapi aku ingin membuat mereka Tegar menghadapi kenyataan bahwa kita sedang terpisah saat ini… Aku ingin mereka kuat dan tetap bertahan karena mereka merupakan FANS dari SS501… mereka bukanlah hanya sekedar Fanclub yang namanya baru berdiri seperti HENECIA, YES, THANKYU, JUNUS/JJUNAWAY atau yang lainnya… Fanclub baru seperti itu tidak sebanding dengan Triple S yang selama hampir 7 tahun ini bediri mendukung kita tanpa pamrih… Triple S bukanlah Fanclub omong kosong yang akan hancur hanya karena di terjang badai seperti ini… Aku sangat mempercayai mereka… Uri Triple S…” Hyun Joong menatap semua membernya satu per satu.
            “Aku tahu, Hyun… kau bukanlah tipe orang yang menunjukan perasaanmu. Aku tahu kau memang seperti itu sejak dulu… kau… selalu bersikap dingin dan terkesan tidak peduli. Tapi itulah dirimu… Mengapa aku bisa melupakannya…” Young Saeng mendesah pelan. “Tetaplah menjadi leader kami… Kim Hyun Joong!” Young Saeng tersenyum ceria.
            “Ya... aku tidak pandai mengekspresikan perasaanku sendiri… sehingga orang lain akan salah paham menilaiku… haha…” Hyun Joong tertawa kecil.
            “Hyungdeul… Sudah cukup…” Ucap Jung Min, Kyu Jong dan Hyung Jun bersamaan.
            “A-Ada apa dengan kalian?” Tanya Young Saeng dan Hyun Joong.
            “Apakah Hyung akan menyembunyikan perasaan kalian lagi?” Ucap Jung Min.
            “Kalian pasti lelah atas semua ini… Aku sangat mengerti hal itu… ketika aku adalah SS501 bukan solo aku selalu merasa terpenuhi, ketika aku melangkah sebagai SOLO… aku merasakan beban yang sangat berat… tapi aku sadar… aku harus menanggung semuanya sendiri… Ketika aku berdiri di atas panggung… hanya ada aku… tanpa kalian yang menopangku, tanpa kalian yang selalu memarahiku ketika aku melakukan kesalahan… tanpa kalian yang menutupi kekuranganku… Aku hanya berdiri sendiri… bagiku… itu sangat… berat…” Air mata Hyung Jun mengalir perlahan di pipinya.
            “Melihat Jung Min yang sudah merilis album ia merupakan member pertama yang melakukan solo karir… membuatku gugup… bagaimana jika giliranku tiba apa yang akan aku lakukan? Bisakah aku sekuat Para Hyung? Bahkan Jun pun telah menjajaki langkahnya… apakah aku sanggup melewati semuanya…? Ketika saatnya tiba aku bisa melewatinya namun… aku merasa hampa tanpa kalian…” Kyu Jong merangkul Hyung Jun dengan tangisannya.
            “…………” Young Saeng & Hyun Joong terdiam menatap para dongsaeng-nya itu.
            “Ketika X-Concert… Bagiku itulah hari terberatku… karena aku sangat membenci kata ‘Perpisahan’ aku sebenarnya sangat menginginkan kita tetap bersama, bersatu… membawa nama SS501 … meyakinkan bahwa makna dari nama kita itu adalah sebuah kenyataan… bukan hanya sekedar simbol… Aku ingin tetap tersenyum bahagia… mengatakan pada Triple S untuk tetap bersama kita… tapi hatiku menolaknya… hatiku terlalu sakit mengatakan itu sehingga ia berkoordinasi dengan perasaanku yang mulai lemah… hingga aku menangis… dan… begitu juga dengan Hyung Jun & Kyu Jong… kami sejak awal adalah dongsaeng kalian yang lemah dan cengeng… Tapi kalian? Kalian tetap kuat menghadapinya kalian berusaha tetap tersenyum di hadapan Triple S meskipun aku tahu… ada kesedihan yang Nampak di bola mata kalian… tapi kalian tetap kuat untuk kami bertiga…” Ucap Jung Min terisak.
            “H…Hyung… Sekarang… giliran kalian untuk menangis… Jangan menyembunyikannya lagi… Sudah 2 tahun… sudah 2 tahun kalian memendam semua ini… Sudah 2 tahun kalian menyembunyikannya dan selalu tetap tegar … sekarang lepaskanlah bersama kami… Menangislah!! ” Hyung Jun, Kyu Jong dan Jung Min langsung merangkul Hyun Joong dan Young Saeng.
            “Kalian memang dongsaeng yang bodoh…” Hyun Joong memukul kepala dongsaengnya itu. Ia tidak bisa lagi menahan air matanya.
            “……” Young saeng menangis tanpa suara.

            Mereka berlima menangis saling berpelukan. Menangis untuk beban yang telah mereka tanggung selama ini. Menangis untuk setiap ‘senyuman’ kepura-puraan selama mereka berpisah.

            “Kapan kita akan melakukan comeback…?” Tanya Kyu Jong di tengah isaknya.
            “Kyu … mengapa kau menanyakan pertanyaan yang sulit untuk di jawab?” Ucap Hyun Joong bingung.
            “Lalu… kita masih belum bisa melakukannya?” Jung min menghela napas berat.
            “Karena kita semua sedang sibuk… Hyun Joong-Hyung dengan Tour dan FM nya, Young Saeng-Hyung sedang sibuk syuting untuk Sitcomnya dan persiapan mini album keduanya, Kyu Jong Syuting drama, kau juga kan sedang sibuk di drama taiwanmu… dan aku juga sama…” Ucap Hyung Jun lemas.
            “Inilah yang harus kita hadapi sekarang… Jangan pernah menyerah, karena ini adalah jalan yang telah kita pilih sendiri…” Hyun Joong menyemangati.
            “Bagaimana dengan Triple S?” Tanya Young Saeng.
            “Kita tidak perlu memberi mereka janji-janji… Kita hanya butuh dukungan dan kepercayaan dari mereka… karena tanpa mereka kita bukanlah apa-apa… Jangan pernah menunjukan sisi ‘Sedih’ kita karena berpisah… tetaplah melangkah kedepan… Suatu saat nanti ketika Kita berlima sudah Berkembang menjadi seseorang yang luar biasa… Kita akan bersatu lagi dan kembali menjadi SS501…! Tapi itu semua membutuhkan proses yang panjang…” Ucap Hyun Joong yakin.
            “Geurae… Kita akan berjalan dengan nama SS501… semoga Triple S selalu mendukung dan percaya pada kita… walaupun kita tidak seperti idola yang lain tapi aku yakin Triple S adalah Fandom yang kuat dan setia… mereka akan selalu ada memberikan kekuatan dari lautan hijaunya… Kita hanya perlu menunggu biarkan waktu yang menjawab semuanya… aku yakin mereka akan selalu bertahan… Karena mereka adalah Pretties ku tercinta!” Kyu Jong menambahkan.
            “Meskipun kita tidak mengungkapkannya langsung, kita tidak akan pernah melupakan Triple S. Bahkan walaupun kita semua jarang berhubungan… tapi… kita akan saling mendukung dari jauh… Semoga Triple S tidak akan ragu mengenai hal itu…” Young Saeng tersenyum tipis.
            “Suatu saat kita akan membuktikan semuanya kepada Triple S!!!” Ucap Jung Min & Hyung Jun serentak.
            “Kita telah banyak membuat fans kita menderita, Kita telah membuat mereka menangis… Triple S… Uri Sarang… mereka adalah kekuatan terbesar kita… meskipun kita saat ini sudah memiliki nama Fanclub, tapi itu tidak merubah kenyataan bahwa Triple S… akan selamanya ada… Jika kita adalah SS501 ‘Super Star Five Forever Together As One’ maka Triple S adalah… Fans Forever Together As One….” Ucap Kyu Jong.
            “Aku rindu menyanyikan lagi Green Peas…” Ucap Hyung Jun.
            “Mengapa tidak kita nyanyikan sekarang…?” Tanya Young Saeng.
            “Dengan suara parau karena menangis ini?” Jung Min menimpali.
            “Mengapa tidak…? bayangkan saja kita sedang berada di panggung... Set … dul… hana … Go!” Hyun Joong mengawali dengan antusias.



저 별이 되어 이 세상 어디라 해도
~jeo byeori doeeo i sesang eodira haedo~
(Aku Ingin Menjadi Bintang Dimanapun Aku Berada)
언제까지나 너희들을 비춰줄게
~eonjekkajina neohuideureul bichwojulge~
(Tidak Peduli Kapanpun Waktunya Aku Ingin Bersinar Untuk Kalian Semua) 
24/7 from monday to sunday night
~24/7 from monday to sunday night~
(24/7 Dari Senin Hingga Minggu Malam)
우리와 함께 행복할 거야
~uriwa hamkke haengbokhal geoya~
(Bersama Dengan Kami Kalian Akan Bahagia) 

            “Aniyaa… Aku tidak bisa melanjutkannya lagi…” Ucap Kyu Jong tiba-tiba.
            “Padahal baru saja Reff nya …” Jung Min menggaruk kepalanya.
            “Lanjutkan saja jika ingin air mata kita membanjiri ruangan ini…” Ucap Hyung Jun.
            “Mengapa kita seperti ini?? Hari ini kan ulang tahun mu kyu!” Young Saeng membuyarjan suasana.
            “Aigoo… kita hampir melupakan tujuan sebenarnya…” Hyun Joong menggelengkan kepalanya.
            “Ya… Ini akan menjadi ulang tahun yang tak terlupakan…” Kyu Jong tersenyum manis.
            “Tahun dimana untuk pertama kalinya member SS501 berkelahi… hahaha…” Jung Min tertawa puas.
            “Hyung… Mianhae… Jeongmal mianhae… karena telah meragukanmu…” Kyu Jong meminta maaf pada Hyun Joong.
            “Aku juga, Hyun Joong-hyung…” Di ikuti Hyung Jun.
            “Gwenchana… karena aku juga telah bersalah…” Hyun Joong menepuk kedua pundak dongsaengnya itu.
            “Saengil chukahamnida… Saengil chukkahamnida… Saranghaneun… Kyu Jongie~! Saengil chukkahamnida…” Ucap semua member riang.
            “Jeongmal gomawooo~~ Yeorobun !!”
            Young Saeng membawa Kue Tart berhiaskan cream warna hijau dan di hiasi beberapa lilin kecil di atasnya.
            “Come On! Make a wish, Kyu Jong-ah!” Ucap Hyung Jun antusias.
            “Arasseo…” Kyu Jong memejamkan matanya.
            “HAHAHAA…” tawa Jung Min meledak.
            “Waeyooo, Jung Min-ah!?” Tanya Young Saeng.
            “Lucu sekali karena saat merayakan pesta ini kita ada dalam keadaan berantakan, dan babak belur… Lihat saja wajah kalian…” Jawab Jung Min.
            “Oh My God! Luka di wajahku karena pukulan dari Kuda liar!” Ucap Hyung Jun sambil memegangi wajahnya.
            “Apa kau bilang, Baby Cengeng??” Jung Min menjambak rambut Hyung Jun.
            “Lain kali kita mencobanya lagi ya?” Ucap Hyun Joong Spontan.
            “Mwo??!!” Semua member menatap Hyun Joong.
            “Hahahaha…” Hyun Joong hanya tertawa terbahak-bahak.
            “Kenapa masih belum meniup lilinnya kyu??” Tanya Young Saeng.
            “Aku ingin meniupnya bersama kalian…” Senyum Kyu Jong mengembang di bibirnya.
            “Ehmm… Arasseo… Hana… Dul … Set! Fuuuhhh~~!” Semua member meniup lilinnya hingga padam.
            “Saengil chukkahamnida~~ Kim Kyu Jong!!” Ucap semua member menyoraki Kyu Jong.
            “Yah,,, Kyu Jong-ah.. kau menginginkan hadiah apa dari kami??” Tanya Hyun Joong.
            “Curaangg… ketika aku ulang tahun Hyun Joong tidak memberikan apa-apa padaku…” Hyung Jun memasang wajah cemberut.
            “Hahahaa… aku tidak menginginkan apa-apa Hyung….”
            “Ehh…??” Hyun Joong bertanya-tanya…

“Tuhan… Terimakasih… hari ini… kau telah memberikan hadiah terindahmu untukku… hadiahku adalah mereka… Aku ingin mereka selalu ada di sampingku, tapi itu tidak mungkin… Kini aku menyadarinya… Setelah berpisah kami di dera banyak masalah… tapi itu semua membuat kami kuat… Jalan kami masih panjang… Aku yakin suatu saat nanti kau akan mempersatukan kami kembali… Karena kami adalah SS501…” Gumam Kyu Jong dalam hatinya.

            “Hya! Hyaa~~ Sepertinya kita tidak bisa comeback dalam waktu dekat ini… apa yang harus kita lakukan?” Tanya Hyung Jun.
            “Gwenchana… jangan pedulikan rumor yang ada … memang terkadang berita-berita itu menggangguku… tapi ketika nanti kita sudah menjadi seseorang yang hebat… kita akan berkumpul lagi, dan mengobati luka hati para Triple S selama ini…” Hyun Joong tersenyum manis.
            “Kita memang sedang di hadapkan dengan persoalan yang sulit, kita juga tidak bisa terus membuat Triple S terus menderita… suatu hari nanti… pasti…” Ucap Jung Min.
            “Jawaban dari pertanyaan ‘Kapan SS501 akan comeback?’ kita sendiri tidak tahu… tapi satu yang pasti… Kita tetaplah 5 Forever As One… yang menyayangi Triple S!” Kyu Jong bersemangat.
            “Saat kita kembali, kita akan tertawa dengan bahagia… dan ‘Rumor-rumor’ itu akan segera menghilang… Kita hanya perlu membuktikannya!” Young Saeng tak kalah antusias.
            “Meskipun tidak dalam waktu dekat ini, pasti… SS501 Pasti akan kembali… Triple S… aku percaya pada kalian… bahwa kalian akan selalu ada bersama kami, jadi kami mohon… dukunglah kami hingga akhir… Saranghaee~ Triple S Yeongwonhi! Karena kita adalah... SS501 !!” Ucap semua member SS501.

=THE END=

Fuhhh~ Akhirnya selesai juga~ ^^
Gomawo readers yang udah baca FF aku... >O<heheh :d=""></heheh>
FF ini bikinnya kilat... karena di hari pas bikin aku kaaaaangeeeeeeen sangat sama oppadeul T.Tjadi beginilah jadinya... :D hahaha
Moga readers suka ya! jangan lupa meninggalkan jejak...
Aku seeneeng banget klo readers tercintah pada Read, Comment & Like ! :D hahah :D #pasangwajahmelas

Apapun comment dah perasaan setelah baca FF ini... ayoo tulis ... aku pasti baca... hehe :D
aku tunggu tanggapan readers tentang FF ini... Jeongmal Gamsahamnida!! ^o^/

Sekali lagi SAENGIL CHUKKAHAMNIDA KIM KYU JONG!! XD

SS501 & TRIPLE S ALWAYS AND FOREVER !!! XD