FF SS501/KARA YSY Couple "Out The Club" [OneShoot]
Annyeong Haseyooo!!
Rarra Comeback lagi dengan FF Oneshoot... ekekkek xD
wahh mianhae... >O
Tadinya mau bikin special birthday saengi tapi ada kendala... aku sakit lama jadi FF ini terbengkalai jadi nge-publishnya gak ON TIME ... #digamparrr xD
Ya, walaupun gak ada sangkut pautnya ma birthday... Tapi FF ini ku persembahkan buat saengi oppa!
saengil chukkaeyo oppakyu!! xD moga makin ganteng n pipinya tambah chubby lagi! hahah :Daku baru pertama bikin FF pairingnya ama KARA ... heheheu xDtak apa coba-coba... hohohoo :D
Udah deh.. langsung aja walaupun aku kurang PD sama FF ini,,,
Enjoy READ !! ^_^
***** SS501 & KARA *****
FF SS501/KARA YSY Couple “Out The Club” Special Birthday [OneShoot]
Title : Out The Club
Author : Rarra Triple’syeongwonhi LupphBabyjun
Genre: Romance
Cast:
SS501 Heo Young Saeng
KARA Han Seung Yeon
Yoo Seung Ho

*****
I Can’t left you behind, I can’t let you go with him…
When I close my eyes… The person I see is you… When I opened my eyes, The person I see is you…
But you did not look at me… Do you know? My love is deeper than anyone else …
“Seung Yeon-ah…. Kau mau ‘kan… Menemani oppa ke Club…?” Tanya Seung Ho.
“O-Oppa… Tapi aku tidak pernah ke sana sebelumnya…” Seung Yeon menggeleng lemah.
“Gwenchana, Seung Yeon-ah… Kau tidak mau mengabulkan permintaan namja chingumu sendiri??”
“A-Aniya… bukan seperti itu… Aku ini hanya mahasiswa tingkat satu yang tidak tahu apa-apa... aku bahkan belum tahu dunia luar…”
“Maka dari itu oppa akan mengenalkan dunia luar kepadamu…”
“Oppa…”
“Jangan Khawatir… Kau akan aman denganku. Kalau begitu cepatlah, oppa akan menunggumu mengganti pakaianmu…”
“Hajiman… Seung Ho oppa….”
“Sudah cepat gunakan Gaun itu…”
“Mengapa aku harus memakai gaun dengan rok mini seperti ini?? Aku tidak biasa menggunakannya. Tapi aku tidak bisa menolak keinginan Seung Ho oppa… karena aku sudah mencintainya… dan aku adalah yeoja chingunya….”Guman Seung Yeon dalam hati.
Seung Yeon yang sudah selesai mengganti pakaiannya pun menghampiri Seung Ho, namja chingunya.
“Wah…. Kau terlihat sangat cantik, Seung Yeon -ah!” Ucap Seung Ho sambil mengedipkan mata kanannya.
“Gomawo oppa….” Ucap Seung Yeon tersipu malu.
“Kajja… Kita akan bersenang-senang di sana… Ayo kita pergi.” Ajak Seung Ho sambil memeluk lengan kiri Seung Yeon.
Seung Yeon berjalan berdampingan dengan Seung Ho memasuki Club. Suasana riuh begitu terasa di langkah pertama mereka. Lautan manusia di depan mereka sedang menikmati alunan musik, di atas panggung berdiri seorang namja yang sedang menyanyikan sebuah lagu sembari melakukan dance. Seung Yeon tidak terlalu memperhatikan sekitarnya, ia hanya terus saja sibuk dengan tas untuk menutupi roknya.
“Seung Yeon -ah… Bagaimana menurutmu? Tempat ini menyenangkan bukan?” Ucap Seung Ho sambil membelai rambut Ji Yun Lembut.
“Err… Ne oppa…”
“Duduklah disini ya, oppa akan membawakanmu minuman…”
“Geurae…”
Dengan langkah canggung Seung Yeon duduk di kursi bar itu, ia hanya heran melihat kesekelilingnya benar-benar sesuatu hal yang tidak biasa untuknya.
* Seung Yeon Pov*
Tempat aneh macam apa ini?? Aigoo! Mengapa Seung Ho oppa membawaku ke club! Tapi untuk apa juga aku menyetujuinya?? Stupid Girl Seung Yeon -ah!
Aku melihat kesekelilingku dan ternyata ada seorang namja yang sedang melakukan dance sambil bernyanyi di atas panggung. Suasana benar-benar meriah. Wow… Suara dan gerakannya keren sekali, tapi ia memakai kacamata hitam aku tidak bisa melihat wajahnya.
Go let it go let it neukkyeojini now
Let it talk let it talk let it neukkyeojini higher
Let it go let it go neukkyeojini deep in low
Feel me rockin you rockin you rockin you rockin you

Momi ganeun daero go ! Naege momeul matgyeo go ! Sorijilleo let it go !
Wanna wanna get u baby
Oh ! Momi ganeun daero go ! Naege momeul matgyeo go !
Ije dwaesseo out the club !
Mwo-ya?? Mengapa dia menunjukku?? Aniya.. mungkin hanya perasaanku saja. Tapi aku terbawa suasana, penampilannya benar-benar fantastis.
If u ain't gonna dance get ya... Out the club get ya out the club get ya out the club
If u ain't gonna dance get ya... Out the club get ya out the club get ya out the club
Momi ganeun daero go ! Naege momeul matgyeo go ! Sorijilleo let it go !
Wanna wanna get u baby
Oh ! Momi ganeun daero go ! Naege momeul matgyeo go !
Ije dwaesseo out the club !

Ia selesai melakukan performancenya… dan seluruh audience yang berada disini bertepuk tangan dengan meriah. Yeoja-yeoja berteriak histeris. Hee?? Sekarang namja itu tersenyum kearahku? What the hell with him?? Tapi dari pada itu, dimana Seung Ho oppa?
Aku mencari sosok Seung Ho oppa di sekelilingku tapi aku tidak melihatnya. Aku sangat tidak senang berada di Club ini, mungkin ini terlalu mendadak. Aku beranjak dari kursiku dan menoleh kebelakang, ternyata Seung Ho oppa ada disana. Aku akan memanggilnya.
*Seung Yeon Pov End*
“Oppaa…” Seung Yeon melambaikan tangannya agar Seung Ho menemukannya. Tapi suara Ji Yun seolah tertelan ke perut bumi.
Seorang Yeoja menghampiri Seung Ho, dan di depan mata Seung Yeon … Yeoja itu memeluk erat Seung Ho dan mencium bibir kekasih Seung Yeon itu tanpa rasa ragu sedikitpun. Seung Yeon yang melihatnya hanya terdiam membatu di tempatnya berdiri.
“Seung Ho oppa…” Lirih Seung Yeon, hatinya bergemuruh melihat namjachingunya sendiri.
“Ini bukan tempat yang sesuai untukmu…!” Sergah seorang namja.
“……”Seung Yeon tidak menanggapinya.
“Stop it, You stupid girl!” Ucap namja itu geram. Ia tiba-tiba menarik lengan Seung Yeon untuk pergi dari tempat itu.
“Hya! Nuguseyo??! Kau akan membawaku kemana? Lepaskan!!” Ucap Seung Yeon memberontak.
“Seung Yeon -ssi… mengapa kau berada di tempat seperti ini…?”
“Sudahlah tinggalkan aku sendiri, aku mau pulang saja…”
“Ini sudah malam tidak baik seorang yeoja berkeliaran sendiri.” Namja itu mengajak Seung Yeon berjalan ke taman yang tidak jauh dari club itu. Seung Yeon tidak menolaknya ia hanya melamun dengan tatapan yang kosong.
Seung Yeon masih sibuk dengan pikirannya sendiri, ia mungkin shock dengan kejadian yang menimpanya secara mendadak ini. Dia hanya diam dan menatap lurus kedepan di bangku taman itu.
“Jangan melamun terus!” Ucap namja itu sambil menyodorkan Coklat panas.
Seung Yeon meraihnya, “Tapi… Kau ini siapa?”
“Mmm… Kau tidak akan tahu aku siapa… tapi aku tahu kau siapa… Kau Han Seung Yeon Mahasiswi Tingkat Satu, Jurusan Bahasa Inggris dari Myeonggi University. Dulu kau berasal dari SMA Hyundai.”
“Mengapa kau mengetahuinya??”
“Itu tidak penting…” Namja itu tersenyum manis. “Sekarang aku baru bisa bertindak setelah melihatmu di lukai olehnya. Ha!” Raut wajahnya berubah dari sebelumnya.
“Siapa namamu??”
“Aku…? Namaku Heo Young Saeng… Aku mahasiswa tingkat 3 di Jodai University.” Young Saeng melepas kacamata hitamnya dan tersenyum manis kepada Seung Yeon.
“Kau, seorang mahasiswa tingkat tiga!? Dan tadi berada di club juga kan??”
“Karena aku bekerja disana… Dan Seung Ho namjachingumu itu sudah sering kulihat setiap hari datang dengan yeoja yang berbeda… hari ini aku sangat terkejut melihatmu bersamanya…”
“A-Apa…? Setiap hari Seung Ho oppa bersama yeoja yang berbeda?”
“A.. Aku bukan bermaksud memberitahunya…”
“Jadi selama ini dia tidak bersungguh-sungguh kepadaku?” Seung Yeong menatap nanar kearah Young Saeng. “Ah aku tahu! Yeoja tadi.. dia adalah Yeoja tercantik di tingkat dua… tak heran dia mengincarnya… Seung Ho oppa benar-benar… Nappeun Namja!!” Seung Yeon tertunduk meremas rok mininya.
Young Saeng duduk di samping Seung Yeon, “Aku sudah cukup memahamimu…” Young Saeng melepas jas yang ia kenakan dan ia menggunakannya kepada Seung Yeon.
“Kau memang penuh misteri…” Seung Yeon bicara tanpa menoleh.
“Apa maksudmu dengan ‘Kau’ ? Seung Yeon -ah… Kau harus memanggilku ‘Oppa’ ! Aku lebih tua darimu bahkan dari Seung Ho…”
“Hii! Aku baru mengenalmu hari ini… Kau benar-benar aneh! Muncul di hadapanku secara tiba-tiba… apa dengan alasan itu aku memanggilmu oppa??”
“Hya.. dasar kau ini.” Young Saeng tersenyum kecil. “Menangislah….”
“Eh?” Seung Yeon menoleh.
“5 tahun… sudah cukup untuk mengetahui sifatmu…”
“Apa maksudmu…? Aku tidak ingin menangis!!”
“Jinjjayo?”
“U-Untuk apa aku menangisinya? Hah! Sangat konyol…”
“Aku tahu, Diam … Diam adalah Tangisan Terbesar dari seorang Yeoja… Diam… Padahal di dalam hatimu sedang berteriak… Dan bagiku itu sangat menyakitkan…” Young Saeng menatap menerawang ke langit malam.
“………” Seung Yeon tidak bergeming.
“Setidaknya, jangan pikirkan kau menangis untuknya, air matamu tidak pantas untuk namja seperti dia! Tapi menangislah untuk membuang kesedihanmu, menangis untuk dapat tersenyum lagi dengan bahagia… Jika kau menangis karena dia, itu hanya akan membuatnya semakin merasa menang… Sebaliknya… Kau harus tersenyum… kan harus dengan tegar menghadapinya…”
“Seung Ho oppa… Dia namja yang sangat jahat… Mengapa aku bisa mencintainya?”
“Sekarang kau harus melupakannya…”
“Itu sangat sulit…”
“Jika kau tidak menghapusnya dari pikiranmu, kau akan terus terluka…”
“Lalu apa yang harus kulakukan?” Tanya Seung Yeon.
“Aku akan membantumu untuk melupakannya.”
=Keesokan Harinya=
* Seung Yeon Pov*
“Seung Yeon -ah!!”
“Seung Ho… Oppa…”
“Hya…. Mengapa kemarin kau tiba-tiba menghilang, oppa sudah mencarimu kemana-mana?”
“Aku… Aku hanya tidak betah berada disana…”
“Bagaimana kau bisa pulang? Kemarin kan tengah malam…”
Seung Ho oppa… mengapa dia masih bisa bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi?? Dia… Benar-benar jahat! Bad Guy !!!
“Kemarin aku naik taksi…”
“Oh Syukurlah, Aku sangat khawatir sekali saatku hubungi, no. ponsel mu tidak aktif…”
“Gwenchana oppa…”
“Tapi… Sekarang kita pergi ke club lagi ya? Hari ini, Oppa ingin bersenang-senang bersama mu!”
“Memangnya kemarin oppa bersenang-senang dengan siapa?”
“A-Aniya… Oppa langsung pulang begitu tidak melihatmu…”
“Oh… Jeongmalyo…?”
“Sudahlah… Sebentar lagi aku akan menjemputmu ya, kau bersiap dulu ya, chagiya…”
“Ne, Oppa…”
Aku harus bertahan, aku sangat marah padanya… Aku sangat sakit hati, setelah yang dia lakukan kemarin, bagaimana mungkin aku bisa dengan tenang berhadapan dengannya? Oh My God, What happened to me? Mungkin jika bukan karena Namja itu, aku tidak akan bisa melakukan ini. Tapi aku harus melawannya, aku tidak akan terlihat lemah di depan Seung Ho oppa, akan kubuktikan itu padamu hey, namja misterius!
*Seung Yeon Pov End*
Jarum jam menunjukan tepat pukul 10 malam, Seung Yeon telah menunggu di depan apartemennya. Beberapa saat kemudian sebuah mobil hitam berhenti di depannya dan itu adalah Seung Ho.
“Kajja…! Chagy-ah…” Ajak Seung Ho sambil merangkul Seung Yeon.
“Ne…” Ujar Seung Yeon sedikit risih.
Akhirnya mereka tiba di Club, Seung Yeon melangkah duluan mendahului Seng Ho yang sedang memarkirkan mobil. Jalanan Seoul pada malam hari masih terlihat sangat ramai.
Seung Yeon memasuki Club dan seperti kemarin, Young Saeng sudah berdiri di atas panggung, masih dengan lagu yang sama. Seung Yeon duduk di kursi dekat panggung.
Momi ganeun daero go ! Naege momeul matgyeo go ! Sorijilleo let it go !
Wanna wanna get u baby~

Saat Young Saeng menyanyikan Lyrics itu Young Saeng tersenyum manis kearah Seung Yeon. Sementara Seung Yeon hanya tersenyum kaku menanggapinya.
“Dasar namja misterius! Ne, Arayo! Aku akan melakukannya sekarang. Tunggu dan lihatlah!” Ucap Seung Yeon pada dirinya sendiri.
“Seung Yeon-ah…. Kau sudah menunggu lama?” Ucap Seung Ho yang baru saja datang dan duduk di samping Seung Yeon.
“Ne…”
“Seung Yeon-ah… Aku…-”
“Oppa….”
“Hmm…?”
“Kita… Kita…. Putus saja… Uri Heyojija…”
“M-Mwo? Hya~ Seung Yeon-ah ada apa… Mengapa kau tiba-tiba begini…?”
“Aku sudah tidak tahan lagi dengan sikap oppa…”
“Waeyo?? Apa salahku?”
“Kemarin….” Seung Yeon menghembuskan nafasnya. “Kemarin… Aku melihat oppa bersama yeoja lain!”
“A-Aniya…. Seung Yeon-ah… Kau pasti salah lihat…”
“Bagaimana mungkin?? Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri… Oppa… Aku benar-benar tidak menyangka… oppa bisa melakukan hal rendah seperti itu…”
“Kau tidak percaya padaku, Seung Yeon-ah?”
“Tidak… Bagaimana bisa aku mempercayai oppa setelah oppa mengkhianatiku…”
“Lalu… Sekarang kau ingin kita putus, baiklah… Aku juga sudah bosan denganmu…” Seung Ho menyeringai.
“Kau! Benar-benar, Nappeun Namja!!” Seung Yeon mendaratkan telapak tangannya di wajah Seung Ho.
Pandangan penghuni club itu tertuju pada Seung Ho dan Seung Yeon. Ada yang saling berbisik, ada yang memandang heran, ada juga yang hanya diam dan memperhatikan. Sementara Seung Ho hanya tersenyum setelah memegangi pipinya. Seung Yeon mencoba menahan hatinya agar tidak menangis. Pikirannya kacau karena Seung Ho… Tapi ia berusaha untuk tetap tenang dan berkepala dingin.
“Kau pasti akan datang lagi padaku… dan akan memohon untuk bersamaku lagi…” Seung Ho menarik kasar lengan kanan Seung Yeon.
“Lepaskan! Lepaskan aku!” Seung Yeon memberontak.
“Ketahuilah Seung Yeon-ah… Kau akan menyesali semua ini.” Seung Ho mengangkat dagu Seung Yeon.
“Kaulah yang akan menyesali semua ini, Seung Ho….!” Young Saeng menepis tangan Seung Ho yang sedang memegang lengan Seung Yeon. “Jangan sentuh Seung Yeon dengan tangan Kejimu itu…”
“Oh, siapa ini … apa dia namja barumu? Hmm…”
“Aniya! Seung Ho oppa kau tidak tahu apa-apa…!”
“Seung Yeon-ah, mengapa kau naif sekali… Apakah kau terpengaruh kata-katanya sehingga kau meninggalkanku… Kau itu yeoja yang bodoh… Cukup menyenangkan bisa mempermainkanmu…” Seung Ho tersenyum satire.
“Kajja, Seung Yeon-ah!” Young Saeng merangkul bahu Seung Yeon, dan membawanya keluar dari Club.
*Young Saeng Pov*
Aku membawa Seung Yeon keluar dari Club. Ia hanya diam dan mengikutiku. Kamipun tiba di taman yang sama, taman tempat aku membawanya kemarin. Aku lihat tatapan matanya sendu, tanpa arah dan kosong. Sungguh aku baru pertama kali melihat Seung Yeon Seperti ini.
“Seung Yeon-ah…?”
GREPP
Seung Yeon tiba-tiba saja memelukku. Tangannya gemetar, aku bisa merasakannya. Aku membiarkannya, membiarkannya agar meluapkan semua penat yang ada di hatinya. Membiarkannya agar bisa melepas semua bebannya. Biarlah semua kesedihannya ia tumpahkan kepadaku. Biarkanlah pundakku ini di jadikan tempat bersandar untuknya. Menangislah… Menangislah… Han Seung Yeon!
“Young Saeng… Aku berhasil melakukannya…” Ia menangis hampir membasahi baju yang sedang kukenakan. Anak ini… Masih saja tidak memanggilku oppa.
“Ya… Kau melakukannya dengan baik…” Aku memebelai pelan rambutnya yang bergelombang.
“…..” Isaknya yang sempat mereda perlahan pecah menjadi sebuah tangisan. Semakin lama semakin kencang. Gwencaha… Menangislah di sampingku, menangislah bersamaku.
“Pada akhirnya, yeoja pasti tidak akan bisa menahan perasaannya…”
“Kau benar… Sekuat apapun aku menahan semua ini, pasti aku…. Kata-katanya itu… sungguh membuat hatiku sakit…” Butir air mata menuruni pipi Seung Yeon. Aku menyeka air matanya dengan ibu jariku.
“Jangan memperdulikan kata-katanya… kau sama sekali bukan yeoja yang bodoh… kau bukanlah seorang yeoja yang mudah di permainkan…”
“Benarkah yang kau katakan? Aku tidak ingin di permainkan lagi oleh namja!”
“Apakah aku terlihat akan mempermainkanmu?!” Aku menarik tangan kanannya dan meletakkannya di dadaku.
“….!” Seung Yeon tersentak tapi ia tidak bersuara.
Sekarang, mengapa jadi aku yang merasa berdebar? Ya, tidak heran… selama 5 tahun aku hanya menjadi stalkernya, dan sekarang aku bisa berbicara padanya, bahkan Seung Yeon tepat berada di hadapanku. Tidak heran perasaan seperti ini akan muncul… Jantungku berdetak tak karuan. Tenanglah Heo Young Saeng!
“Aku merasakannya… Aku percaya padamu… Mysterious Guy!” Seung Yeon Tersenyum manis.
Itulah yang kutungggu Han Seung Yeon. Aku merindukan senyumanmu itu. Kali ini senyuman itu hanya ditujukan padaku.
“A-Arasseo… Kau tidak seharusnya menggubris perkataannya… Dan jangan pernah lagi datang ke club, orang-orang yang berada di club itu tidak ada yang baik… semuanya tidak jauh berbeda dengan Sikap Seung Ho…”
“Hmm… Lalu kau bagaimana? Bukankah kau juga bagian dari Club itu, kau bahkan bekerja disana…” Seung Yeon menatapku menyelidik, wajah polosnya membuatku selalu ingin tersenyum di depannya.
“Aku ini orang yang berbeda, aku ini namja baik-baik…” Ucapku tersenyum meyakinkan.
“Mana mungkin ada orang baik yang mengaku dirinya baik, jika begitu orang jahatpun akan dengan mudah mengatakan dia jahat?? Hihi…” Seung Yeon tertawa kecil.
“Mworago? Hyaaa~! Han Seung Yeon! Kau ragu padaku??”
“Meroongg! :p Aku sudah mengataknnya, Aku sudah terlanjur mempercayaimu, Mysterious Guy! Hahhaha….” Seung Yeon tertawa. “Tapi… Bisakah kau membantuku untuk yang terakhir kali…?” Seung Yeon menatapku serius.
Terakhir? Tidak… ini tidak akan jadi yang terakhir. Aku tidak ingin membiarkannya pergi. Han Seung Yeon, berada bersamamu membuatku bahagia, berada disampingmu membuatku nyaman. Kau tahu Seung Yeon-ah? Aku sudah menantikan ini sejak lama. You are my everything….
*Young Saeng Pov End*
*****
*Seung Yeon Pov*
Apa yang kulakukan sekarang…? Aku akan bernanyi bersama Young Saeng. Aku baru melakukannya untuk yang pertama kali. Mengapa aku mempercayainya, seolah-olah dia bukanlah Orang asing bagiku… Siapa kau sebenarnya Heo Young Saeng…?
Rap) naege musimhan deut chagapgiman han ni mam nan jal moreul geotman gata niga nan eoryeowo
ajikkkaji haebogo haedo ireon yeojaraseo jopgo jobeun sosimhan naraseo maeil dolgo dora gyesok
ireon naega geureon nege jakku kkeullyeoga buranhal ppuninde apajil ppuninde
jebal… mworado mareul haebwa naege dapdaphage geojitmarirado haebwa neon gapgaphage
Tanpa ragu aku bernyanyi bersamanya. Mungkin ini aneh, aku melakukan bagian Rap, sungguh tidak biasa. Tapi aku bernyanyi dengan sangat tenang dengannya di depan berpuluh-puluh pasang mata yang ada di club ini. Aku berjalan perlahan menyentuh pundak Young Saeng yang sedang duduk dan berjalan di depannya. Setelah selesai aku kembali ke belakang panggung. Ujung mataku sempat menangkap tatapan tajam dari Seung Ho oppa.
sigan ttawin eopda milgo danggimyeo neoreul eotgien
aswiul geotdo eopda neo malgodo manheuni
gihoeneun dan han beon deoneun mutji anha
animyeon kulhage bonaejulge
just let it go let it go let it go
wollae ireon nande moreuji anheul tende
I just let it go let it go let it go.. oh no
mangseoril pillyo eobseo geu kkajit geo
Aigo, ketika aku berada di dalam panggung yang sama dengan namja ini, aku merasakan perasaan yang tidak biasa. Disini aku menyadari kemampuan vocal nya sangat hebat. Penampilannya benar-benar menjakjubkan dari saat aku melihatnya di kursi penonton. Benar-benar menjadi berubah. Young Saeng… Harusnya aku memanggilnya oppa, tapi wajahnya yang aegyo membuatku enggan untuk memanggilnya oppa itu tidak sesuai untuknya. Hhehe :)
sijak jocha eopda niga nal gajigo tto jaendamyeon
sonhae bol geotdo eopda wollae honjayeosseuni
jinsimi eopdamyeon nado jul ge eobseo
wollae neon naekke anieosseuni
just let it go let it go let it go
wollae ireon nande moreuji anheul tende
I just let it go let it go let it go.. oh no
mangseoril pillyo eobseo geu kkajit geo
moreugenni moreugenni
ganghan cheok haneun mal dwie sumeun nae mam
anin cheok ganeun cheok
naemin son nochiji mallan mal
just let it go let it go let it go
wollae ireon nande moreuji anheul tende
I just let it go let it go let it go.. oh no
mangseoril pillyo eobseo geu kkajit geo
Dia di atas panggung benar-benar tidak seperti Young Saeng yang biasanya, dia bahkan tidak menunjukkan sikap ramahnya, dia sangat keren dan terkesan dingin, apa mungkin karena ia sedang menjiwai lagu ini yang imagenya seperti itu. Hebat sekali Mysterious Guy! tapi ketika bersamaku aku merasakan Young Saeng yang berbeda. Young Saeng yang sebenarnya jauh di dalam hatinya ia sangat penyayang dan hangat. Tunggu, Hya! Han Seung Yeon! Apa yang kau pikirkan?? sekarang giliranku ke atas panggung lagi kan??
Rap) neo ttaeme jichyeogado moreun cheok mot bon cheok geuge nan neomu apawa
charari sirtamyeon sok siwonhage sirtago soljikhage ga dallago geuge nan deo natjanha
ni mari eoryeowo ni mameul moreul geot gatae modeun ge jangnaninji chakgakhae beoril geot gatae
jogeumman maeumeul yeoreo hwaksilhi malhaejwo mwoga dwaetdeun ni mare ttarajulge nan
Selesai, penampilan kami selesai. Penghuni yang berada di Club ini terlihat memberikan Standing Applause, ini pasti untuk Young Saeng, dia memang sangat hebat. Bahkan aku sontak bertepuk tanggan untuknya juga, dia hanya tersenyum padaku. Ow, lihatlah, apakah di atas panggung imagenya berubah menjadi Mr.Shy ?? Kkekeke~
“Hebat sekali, Tuan muda Young Saeng!” Puji seorang penjaga bar, dia terlihat akrab sekali dengan Young Saeng. Nuguya??
“A-Aniya… kau terlalu berlebihan, Ahjussi…” Young Saeng tersenyum malu. Hm… Mr. Shy? Hehehe… Eh! Tuan muda?? Apakah itu berarti Young Saeng pemilik Club ini?? Aigoo…
Aku masih terus memperhatikan Young Saeng, tapi tiba-tiba kurasakan tanganku di tarik dengan cukup keras oleh seseorang.
“Hmph!! Nuguseyo??!” Aku menoleh, ingin tahu seseorang yang menarik tanganku.
“Seung Yeon…” Suara yang tidak asing itu memanggil namaku.
“Seung Ho… oppa…” ucapku tertegun memandangnya.
“Seung Yeon, kau tidak bisa seperti ini. Kau itu milikku. Dan selamanya akan tetap seperti itu!”
“Oppa, are you sick?! I’m not yours anymore!”
“Liar! You’re still loving me, right?”
“No! I Don’t love you, like I did yesterday… We’re already broke up!” Aku melepas pegangan tangan Seung Ho oppa. Sudah tidak ada gunanya lagi oppa, berkata manis padaku tidak akan membuatku kembali padamu. My heart is cracked, cut and broken because of you.
*Seung Yeon Pov End*
Di tengah pembicaraan Young Saeng dan pegawainya. Ia menatap kearah Seung Yeon. Ia membiarkannya dulu bersama Seung Ho, ia tahu ini bukan ide bagus, tapi Young Saeng ingin tahu bagaimana perasaan Seung Yeon… Apakah sudah melupakan Seung Ho ataukah tidak… Young Saeng meneguk minuman yang baru saja ia ambil. Ia betindak seolah tidak sedang melihat Seung Yeon, padahal kenyataannya ia ingin segera menghampirinya.


“Jika keadaan memburuk, aku akan kesana…” Ucap Young Saeng pada dirinya sendiri.
Seung Yeong melepaskan pegangan tangan Seung Ho. Seung Ho menatap Seung Yeon.
“Seung Yeon!” Panggil Seung Ho yang menghentikan langkah Seung Yeon. Seung Ho berjalan lagi mendekati Seung Yeon.
“Oppa! Bisakah hentikan semua ini! Kaulah yang membuatku seperti ini? Kau tidak tahu bagaimana diriku saat itu, sakit sekali oppa… sangat sakit…”
“Kau! Kau tidak bisa memberiku kesempatan??”
“Aniyo…”
“Seung Yeon, aku berjanji… jika kau kembali lagi padaku aku tidak akan melukaimu lagi…”
“Tidak oppa, kau sudah terlambat…” Seung Yeon mempercepat langkahnya.
“Hya~! Han Seung Yeon!!” Seung Ho menarik kasar tangan Seung Yeon. Ia memberontak namun Seung Yeon kalah kekuatan dengan Seung Ho.
“Oppa, jebal… Lepaskan aku…” Seung Yeon Memohon.
“Seung Yeon-ah… You’re Mine!” Seung Ho hendak mencium paksa Seung Yeon. Seung Yeon tidak bisa berbuat apa-apa ia hanya memejamkan matanya, dengan tubuh yang gemetar ketakutan.
BRUUGGHH!!!
Sebuah pukulan yang keras mendarat di wajah Seung Ho. Seung Ho terseungkur. Siapa lagi yang melakukannya selain Young Saeng. Seung Yeon yang panik menutup mulutnya dengan tangan kanannya.
“Ugghh…” Seung Ho merintih.
“Yah~ Dongsaeng… Seung Yeon bukanlah yeoja chingumu lagi… Seharusnya kau menyadari itu. Sampai kapan kau akan mengganggunya?” Ucap Young Saeng.
“Kau tidak tahu apa-apa!” Seung Ho bangkit dan hendak menghajar Young Saeng.
Young Saeng menangkis pukulan Seung Ho, perkelahianpun tidak terelakkan. Seung Yeon berteriak. Penghuni club pun tercengang kaget.
“Hentikan!!” Teriak Seung Yeon. Sementara orang-orang di club hanya terbelalak kaget melihat kejadian itu.
“Seung Yeon! Ikutlah denganku!” Seung Ho menarik lengan Seung Yeon.
“Ani, Seung Yeon jangan pergi dengannya…” Young Saeng menarik Seung Yeon lagi.
“Kau! Ayo selesaikan ini secara gentle!” Tantang Seung Ho.
“Tidak masalah bagiku, Asalkan setelah ini kau tidak mengganggu Seung Yeon lagi. Deal?” Ucap Young Saeng yang tetap tenang.
“Tuan muda!” ucap salah satu pegawai Young Saeng.
“Aku bisa menyelesaikannya sendiri… Jangan ikut campur…” Perintah Young Saeng.
“Aniyaa! Hentikan semua ini….!!” Ucap Seung Yeon panik.
Young Saeng memukul bahu Seung Ho dengan sikunya, namun Seung Ho membalasnya dengan pukulan di wajah Young Saeng. Young Saeng tersungkur, ia bangkit lagi dan menghapus darah yang mengalir dari ujung bibirnya. Kali ini Young Saeng bersungguh-sungguh, ia menendang Kaki Seung Ho dengan keras, sehingga keseimbangan Seung Ho goyah dan jatuh. Young Saeng menarik kerah baju Seung Ho dan menyeretnya ke dinding Club. Seung Ho terpojok.
“Honestly… Fighting … It’s not my style… I’ll let you go now. Just remember, Don’t appear around her anymore.” Bisik Young Saeng.
“Young Saeng!” Teriak Seung Yeon yang berlari menghampiri Young Saeng.
“Jika kau benar-benar mencintai Seung Yeon, kau tidak akan melukainya. Apakah aku salah?”
“Cih…..!” Seung Ho mendengus.
“Sekarang, Kau tidak perlu khawatir. Aku akan menjaganya. Dan membawanya keluar dari club ini. Ini bukan tempat yang tepat untuknya…” Young Saeng tersenyum tipis, lalu melepas cengkramannya dari kerah baju Seung Ho.
“Ugh!” Seung Ho mengepalkan tanganya.
“Kajja, Let’s go from here…” Young Saeng merangkul Seung Yeon. “Good Bye, Dongsaeng!” Young Saeng tersenyum satire kearah Seung Ho. Seung Yeon hanya bingung melihat sikap Young Saeng.
*****
“Uggh…” Rintih Young Saeng memegangi wajahnya.
“Hyaa… mengapa kau melakukan semua itu?” Seung Yeon memandang Young Saeng.
“Apa…? Apa yang kulakukan?” Young Saeng menjawab dengan datar.
“Aish! Jinjja!” Seung Yeon mengacak-ngacak rambutnya.
“Kehidupan malam itu sangat kejam, seorang yeoja polos yang bodoh tentang keadaan di luar tidak akan bisa bertahan…” Young Saeng tersenyum menyeringai menatap langit malam.
“Hyaa! Apa maksud kata-katamu? Dasar!! Mysterious Guy! Mr.Shy… dan MR. ANNOYING!”
“1… 2… 3….” Young Saeng berhitung dengan jari tangannya.
“Mwo??” Seung Yeon Bingung.
“Hari ini bertambah… Julukan yang kau berikan padaku… Sekarang sudah ada 3 … Ah… Neomu Choae!” Young Saeng langsung berjalan memasuki mobilnya.
“Aigoo… Mengapa aku bisa bertemu namja seperti dia??”
“Cepatlah naik! Aku akan mengantarmu pulang ke apartemenmu!” Ucap Young saeng dari dalam mobil.
“Ne… Ne!” Seung Yeonpun masuk kedalam mobil Young Saeng.
*Seung Yeon Pov*
Heo Yeong Saeng, bahkan dia bukan namja yang bersikap baik. (-_-“) Dia tidak membukakan pintu mobil untukku, dia tidak mengatakan kata-kata manis di depanku seperti Seung Ho oppa. Tapi mengapa aku menjadi seperti ini?? Bahkan tidak ada rasa canggung berbicara padanya. Aku sangat senang, aku bisa menangis di depannya tanpa ragu, tertawa di depannya dengan puas… Hal itu tidak bisa kulakukan di depan namja lain. Heo Young Saeng, bahkan aku tidak memanggilmu oppa, tapi aku tetap merasa kau adalah seorang pelindung untukku seperti seorang OPPA pada umumnya. Heo Young Saeng… Heo Yong Saeng…
“Ugh, ternyata Seung Ho boleh juga, ia pasti sangat marah padaku. Melihat pukulannya yang begitu keras ini…” Keluh Young Saeng yang membuyarkan lamunanku.
“Omo… Eotteohke? Apakah itu sakit??”
“Tentu saja! Namja yang berkata ‘aku tidak apa-apa’ setelah berkelahi … Itu hanya omong kosong! Hahaha…”
“Baiklah, setelah tiba di apartemenku… Kau masuk dulu aku akan mengobati lukamu…”
“Bingo! Kita sudah tiba…”
“E-Ehhh??!! Tapi … tapi aku bahkan tidak memberitahukanmu alamat apartemenku? Mengapakau bisa tahu??”
“Entahlah, mungkin kau dan aku memiliki sebuah ikatan…” Ucap Young Saeng enteng. Lagi-lagi namja ini… lain kali aku tidak akan bertanya dengan serius padanya! (-__-)
“5 tahun… sudah cukup untuk mengetahui sifatmu…”
Ah! Dia pernah berkata itu sebelumnya… Mengapa aku tidak ingat.
“Kajja! Kita naik lift, lantai 4 kamar No.15 …” Ucapnya.
He??!! Dia tahu No. Kamarku?? Sudahlah Seung Yeon. Jangan terlalu kau pikirkan. Slow Down!! Don’t take it seriously!
“Ayo masuk…” Ucapku setelah membuka pintu berkode ini.
“Ini pertama kalinya aku masuk apartemen seorang yeoja…” Ucapnya yang langsung duduk di sofa.
“Aigo… sudahlah, sekarang aku akan mengobati lukamu. Jadi diamlah!”
“Arasseo…” Ucapnya mengiyakan.
Aku mengeluarkan kotak P3K ku, kotak yang tidak pernah kubuka sebelumnya. Dan didalamnya masih tersusun penuh obat-obatan, ya untuk berjaga-jaga. Aku mencari kapas untuk membersihkan darah yang ada di ujung bibir Young Saeng. Ya, darah nya sudah mengering. Dengan perlahan aku mengusapkan kapas ini.
*Seung Yeon Pov End*
“Aaaauu… Pelan-pelan sedikit!” Rintih Young Saeng.
“Omo… Mianhae…” Seung Yeon terus mengobati Young Saeng dengan teliti. “Mengapa kau menolongku hingga sejauh ini?” Tanya Seung Yeon.
“Ini untuk menebus kesalahanku…”
“Kesalahan? Kesalahan apa?”
“Kesalahanku karena sudah 5 tahun, aku hanya memperhatikanmu, diam tanpa bisa melakukan apa-apa… baru sekarang aku bisa muncul dihadapanmu setelah kau terluka… Mianhae…” Young Saeng memegang tangan Seung Yeon yang sedang mengobatinya.
“………” Seung Yeon tercekat. “Ani… Saat ini… sudah lebih dari cukup… Jeongmal… Gomawo… Young Saeng oppa…” Seung Yeon tersenyum manis, semanis bunga yang baru mekar di musim semi.
“Seung Yeon…” Young Saeng membalas senyuman Seung Yeon. Ia menatap dalam mata Seung Yeon. Seung yeon mulai bingung. “Sudah 3 hari kita berjumpa… dan… 3 panggilan darimu yang kau berikan padaku… aku ingin tahu apa panggilanku di hari ke-empat…”
Seung Yeon menelan ludahnya. “Tidak seru jika panggilan itu berubah tiap hari…”
“Gwenchana, aku senang karena itu pemberianmu…” Young Saeng mendekatkan wajahnya ke wajah Seung Yeon. Ia masih menggenggam lengan Seung Yeon.
“Oppa…” Wajah Seung Yeon sudah seperti kepiting rebus sekarang. Wajah Young Saeng hanya berada beberapa centi di hadapannya. Namun…
Dddrrrttt…. Drrttt…..
Ponsel Seung Yeon bergetar, ia segera mengangkat telepon itu. Young Saeng menunduk lemas. Ekspresinya seperti telah kalah dalam sebuah permainan, ekspresi kecewa. (Hayo oppa, ngarep apa?? xD) Setelah selesai menerima telepon Seung yeon menghampiri Young Saeng.
“O-Oppa! Ini sudah larut malam, lebih baik oppa pulang! Tidak baik seorang namja ada di apartemen seorang yeoja malam-malam begini!!” Ucap Seung Yeon.
“Arasseo, Arasseo… Aku akan pergi….” Young Saeng memasang wajah memelas, dan itu membuat Seung Yeon tertawa kecil.
“Kaa!! (Pergilah) Itu tidak akan merubah apapun, ayo oppa pergi… Annyeonghi Jumuseyo~ Hati-hati dijalan ya!” Seung Yeon mengantar Young Saeng hingga pintu depan apartemennya.
“Bye… Aku… benar-benar akan pergi sekarang….” Ucapnya.
“Understand! Cepat pulang!” Ucap Seung Yeon.
“Ne….” Young Saeng berjalan keluar. Seung Yeon segera menutup pintunya. Ia tersenyum dan menyandar di pintu itu.
“Young Saeng oppa… Gomawoyo….”
*****
=Keesokan Harinya=
“Hwaaaa~ Senangnya bisa terbangun dengan alami seperti ini….” Seung Yeon meregangkan tubuhnya.
“Good Morning…” Ucap Young Saeng yang tiba-tiba muncul di depan wajah Seung yeon yang masih dalam posisi tidurnya.
“Kyaaaaa!!!! Y-Young Saeng oppa!!” Seung Yeon langsung bangkit dan mundur menyandar ke kepala tempat tidur.
“Mengapa kau terkejit seperti itu??” Tanya Young Saeng polos.
“Oppa…! Waegeurae? Mustahil kau bisa masuk ke apartemenku….”
“HSY88DK…” Young Saeng tersenyum manis.
“Dari mana oppa tahu password kamarku?? Aish, dari pada itu sejak kapan oppa ada disini?? Apa yang oppa lakukan?? Membuatku terkejut saja.”
“Ini adalah impianku, melihatmu terbangun dari tidurmu… itu adalah impianku selama 5 tahun, dan sekarang semua itu menjadi kenyataan…” Young Saeng tersenyum hangat.
“Oppa, kau sudah gila!”

“Ya, aku sudah gila karenamu…” Young Saeng menarik tangan Seung Yeon dan mengajaknya ke ruang makan di dapur.
“Kita mau kemana?”
“Let’s have a breakfast…” Ajak Young Saeng.
“Waaah!!” Seung Yeon terpana dengan yang ia lihat di depannya.
“Ini tidak sehebat itu, Aku hanya menyediakan roti keju dan susu coklat hangat… Itu makanan favoritmu…” Young Saeng duduk di samping Seung Yeon.
“You’re Mr. Surprise! Selalu banyak kejutan…”
“4 …. Hari keempat… dan inilah panggilanku di hari ini…”
“Oppa… Jeongmal Gomawo…” Ucap Seung Yeon yang langsung meneguk susu coklatnya yang hangat.
“Aku sudah menantikan ini selama 5 tahun… dan hari ini benar-benar terjadi…” Young Saeng terus menatap Seung Yeon, sementara Seung Yeon sibuk dengan sarapannya. Young Saeng memegang tangan Seung Yeon yang akan mengambil potongan roti favoritnya. “Ayo buka mulutmu… Aaaaa~~!” Ucap Young Saeng.
“Oppa….! Aku bukan anak kecil lagi… haha…” Seung Yeon memakan roti yang di berikan Young Saeng.
“Bukan hanya 4 hari… aku ingin setiap hari bersamamu, Han Seung Yeon… Aku ingin tahu apa nama panggilanku di setiap harinya… aku ingin melihatmu bangun tidur… aku ingin terus berada di sampingmu…” Young Saeng menilap tangannya di atas meja.
“Oppa… kau telah berhasil membuatku melupakan Seung Ho… kau sudah menyembuhkan luka di hatiku… Jeongmal gomawo… Aku… Aku juga…” Seung Yeon Tersenyum tipis.
“Seung Yeon-ah… Just be by my side… Thingking of you, loving you… You’re still in my heart… Word’s couldn’t describe… My Love is deeper than anyone else… Saranghae… Not Just Now… but… Forever…”

“I Know… Thank you for always by my side… Thank You for always encourage me … Nado… Saranghaeyo… Oppa…” Seung Yeon memeluk Young Saeng, Young Saeng membalas pelukannya.
“Yeon-ah… Udara di pagi hari sangat indah, bagaimana jika kita melanjutkan sarapan kita di balkon saja?”
“Wah… Ide bagus oppa…”
“Kajja… Yeon-ah…” Ajak Young Saeng semangat.
Young Saeng dan Seung Yeon tiba di balkon. Mereka duduk di sebuah ayunan yang berada disana. Seung Yeon menyandarkan kepalanya ke bahu Young Saeng, Young Saeng membelai rambut bergelombang Seung Yeon. Mereka saling menatap lalu tersenyum. Langit di pagi hari itu sangat cerah, Young Saeng menggenggam tangan Seung Yeon, ia memejamkan matanya.
“Waeyo oppa…?”
“Aku ingin setiap hari menggenggam tanganmu, menjagamu, melihatmu terbangun dari tidur… dan mencintaimu…” Young Saeng mengatakannya dengan mata yang tertutup.
“Oppa…” Seung Yeon tersenyum bahagia. Lalu ia mengambil potongan roti yang berada di sampingnya.
“Aniya, aniya… aku akan mebuatkan lagi sarapan untukmu… Bukan hanya setiap hari… Tapi… Selamanya…”
Young Saeng semakin mengeratkan genggaman tangannya di jari-jari Seung Yeon.
“Hari ini oppa selalu memberiku kejutan…. Hahha…” Ucap Seung Yeon sambil mengunyah rotinya.
“Mmmhhh… ini belum cukup… bagiku itu hanya kejutan kecil…” Young Saeng tersenyum manis, senyumannya itu membuat lesung pipinya terlihat jelas.
“He?? Apwa lagiii sekawrang??” (Apa lagi sekarang??)
“Bagaimana jika kita menikah saja??” Ucap Young Saeng seketika.
“Uhhuuukkkk! Uhukkk!!” Seung Yeon langsung tersedak. “Oppa!! Aku bahkan hanya mahasiswa tingkat satu… Aigoo…” Seung Yeon menggelengkan kepalanya.
“Baiklah, mungkin tidak terlalu cepat, but you can’t go anywhere now, because you are mine. And will be my wife. I can’t live without you. So… Aku akan menunggumu… dan aku akan menunjukan aku bersungguh-sungguh…” Young Saeng tersenyum meyakinkan.
“Aku akan dengan sabar menunggunya…”
It doesn't matter with me, whatever happened my love will never change!
Even though this love just begin now... I know our love will remain forever...
Thank You for being my side... and always will be...
Thank You for bring me out the place that disgusting me...
Thank You... And I Love You...
~YSY~ (-^o^-)
===THE END===
ALHAMDULILLAH!! AKHIRNYA FF INI KELAR ...!! ^o^/
Gimana nih ceritanya?? takut gak seru atau gak jelas... suer ini FF oneshoot tersusah yang pernah aku buat... >O
bener" makan waktu yang banyak dan sangat menguras otak pas bikinnya >.
tapi... moga readers suka ya! :)
Gomawo yang udah baca... Di tunggu R.C.L nya!!
Aku akan baca sedetail apapun comment dari readers! :)Sekali lagi Saengil chukkae uri shy prince!! :)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar